Wednesday, June 8, 2011
Kisah Sukses
Bob Sadino (Lampung, 9 Maret 1933), atau akrab dipanggil om Bob, adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Ia adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Dalam banyak kesempatan, ia sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan.
Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.
Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. Ia pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.
Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Ia mendapat ilham, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa.
Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta, di mana terdapat banyak menetap orang asing.
Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek.
Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu ia juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.
Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Ia dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang penting kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang.
Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah ia lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga ia tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga ia langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional.
Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain.
Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu ia selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya.
Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.
Anak Guru
Kembali ke tanah air tahun 1967, setelah bertahun-tahun di Eropa dengan pekerjaan terakhir sebagai karyawan Djakarta Lloyd di Amsterdam dan Hamburg, Bob, anak bungsu dari lima bersaudara, hanya punya satu tekad, bekerja mandiri. Ayahnya, Sadino, pria Solo yang jadi guru kepala di SMP dan SMA Tanjungkarang, meninggal dunia ketika Bob berusia 19.
Modal yang ia bawa dari Eropa, dua sedan Mercedes buatan tahun 1960-an. Satu ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu, kawasan Kemang sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil satunya lagi ditaksikan, Bob sendiri sopirnya.
Suatu kali, mobil itu disewakan. Ternyata, bukan uang yang kembali, tetapi berita kecelakaan yang menghancurkan mobilnya. ”Hati saya ikut hancur,” kata Bob. Kehilangan sumber penghasilan, Bob lantas bekerja jadi kuli bangunan. Padahal, kalau ia mau, istrinya, Soelami Soejoed, yang berpengalaman sebagai sekretaris di luar negeri, bisa menyelamatkan keadaan. Tetapi, Bob bersikeras, ”Sayalah kepala keluarga. Saya yang harus mencari nafkah.”
Untuk menenangkan pikiran, Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Dari sini Bob menanjak: Ia berhasil menjadi pemilik tunggal Kem Chicks dan pengusaha perladangan sayur sistem hidroponik. Lalu ada Kem Food, pabrik pengolahan daging di Pulogadung, dan sebuah ”warung” shaslik di Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Catatan awal 1985 menunjukkan, rata-rata per bulan perusahaan Bob menjual 40 sampai 50 ton daging segar, 60 sampai 70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.
”Saya hidup dari fantasi,” kata Bob menggambarkan keberhasilan usahanya. Ayah dua anak ini lalu memberi contoh satu hasil fantasinya, bisa menjual kangkung Rp 1.000 per kilogram. ”Di mana pun tidak ada orang jual kangkung dengan harga segitu,” kata Bob.
Om Bob, panggilan akrab bagi anak buahnya, tidak mau bergerak di luar bisnis makanan. Baginya, bidang yang ditekuninya sekarang tidak ada habis-habisnya. Karena itu ia tak ingin berkhayal yang macam-macam.
Haji yang berpenampilan nyentrik ini, penggemar berat musik klasik dan jazz. Saat-saat yang paling indah baginya, ketika shalat bersama istri dan dua anaknya.
Nama :
Bob Sadino
Lahir :
Tanjungkarang, Lampung, 9 Maret 1933
Agama :
Islam
Pendidikan :
-SD, Yogyakarta (1947)
-SMP, Jakarta (1950)
-SMA, Jakarta (1953)
Karir :
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur)
Alamat Rumah:
Jalan Al Ibadah II/12, Kemang, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Telp: 793981
Alamat Kantor :
Kem Chicks Jalan Bangka Raya 86, Jakarta Selatan Telp: 793618
Referensi :
- http://pengusahamuda.wordpress.com/biografi/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Bob_Sadino
Kiat Bisnis
- Harus melalui proses pengunduran diri. Dan ini perlu komunikasi yang baik dengan atasan maupun terhadap management pada umumnya. Tidak bisa hari ini mengundurkan diri, besok sudah tidak kerja. Tentu ada aturan dan etika yang harus di patuhi. apalagi kalau posisinya sangat strategis dan membutuhkan staf khusus. Masing-masing perusahaan tentu memilik kebijakan masing-masing terkait hal ini.
- di perlukan mental yang siap untuk melakukan perubahan total. Siap untuk tidak mendapatkan gaji, siap untuk tidak mendapatkan penghasilan pasti, siap untuk susah dan masuk ke zona tidak aman yang menakutkan.
Buatlah Suatu KeputusanPertama-tama Buatlah suatu keputusan. Keputusan ini sangat penting, karena disinilah landasan utama anda untuk melangkah. komitmen yang akan mengawal perjalanan hidup anda di dunia lain, dunia yang ingin anda raih.
Pilih Jenis Bisnis Sesuai Selera AndaSaya yakin anda memiliki keinginan yang berbeda di bandingkan dengan teman anda. maka dari itu, jika anda ingin berbisnis, pilihlah jenis bisnis sesuai selera anda, jangan takut untuk memilih jalan sendiri. Pilihlah jenis bisnis yang sekiranya bisa anda jalankan, bisnis yang paling mendekati keahlian anda. jika anda ahli di bidang masak-memasak, kenapa tidak anda buka bisnis makanan, atau apa saja yang anda fikir / yakin bisa anda laksankan
Sesuaikan Bisnis Dengan Kemampuan Modal AndaApapun jenis bisnis yang anda jalankan, resiko mutlak anda hadapi. Tapi, untuk tahap awal, pilihlah jenis bisnis yang modalnya terjangkau. Berfikirlah realistis dulu. Karena disini yang terpenting, selain bisnis itu sendiri. Anda sebenarnya sedang melatih mental bisnis anda sendiri. Caranya dengan langsung action. Oleh karena itu, agar tidak terlalu kaget jika kelaj mengalami kerugian [ semoga tidak yah..] makanya pilihlah jenis bisnis yang terjangkau dan minim dulu.
Buatlah Perencanaan Bisnis SederhanaTidak perlu terlalu rumit membuat suatu perencanaan bisnis. Namanya juga bisnis sampingan. Tentu, konsentrasi masih terbagi dengan pekerjaan inti. Tapi bukan berarti bisnis sampingan yang akan anda bangun ini, di laksanakan asal-asalan. Tentu di butuhkan juga suatu perencanaan yang matang. Walau sederhana, dengan serius melakukannya, saya yakin kita akan terlatih. Kebiasaan ini akan berguna, jika kelak anda akan membangun bisnis yang lebih besar.
Carilah Literatur Tentang Bisnis Yang Anda PilihWalau sedikit banyak, anda sudah mengetahui bisnis yang anda pilih, ada baiknya anda menambah wawasan terhadap bisnis yang akan anda geluti tersebut. Semakin banyak informasi yang anda dapat tentang bisnis sejenis, semakin paham pula anda tentang seluk beluknya. Hal itu sangat berguna untuk pencegahan terhadap tindakan-tindakan yang salah.
Lakukan Survey KilatSurvey ini sangat perlu. Dalam membangun bisnis survey ini berguna sebagai pemetaan. Anda perlu tau di mana lokasi bisnis yang akan anda jalankan. Dimana mendapatkan bahan baku, bagaimana proses produksi dan sebagainya. Hal ini perlu survey agar saat beroperasi, bisnis anda tidak akan kaget. Paling tidak anda sudah mendapat bayangan, bagaimana cara beroperasi bisnis anda nantinya
Pertajam Intuisi Bisnis AndaSebagai Pebisnis Pemula memiliki kejelian intuisi tidak bisa diperoleh secara instant. Ada proses yang harus di lalui. Realisasi dan pengalamanlah yang akan memberikan semua itu. Intuisi ini sangat penting. Dengan memiliki intuisi yang terlatih, seorang pengusaha akan terbiasa dan mudah memprediksi prospek bisnisnya kedepan.
Jalankanlah dengan Niat Baik Penuh KeyakinanApapun kegiatan yang kita lakukan, tanpa niat dan keyakinan, niscaya semua itu hanyalah gurauan. Sia-sia dan tanpa makna. Oleh karena itu, jika anda ingin semua itu benar-benar terlaksana, maka perkuat hati anda dengan Niat Baik penuh Keyakinan. Bertekadlah bahwa anda akan sukses dengan bisnis ini. Go…! Sebagai bahan perenungan, silahkan simak Kisah Sukses Pak Puji Irwanto
Semoga memberikan Manfaat.
NB: Maaf kalau berkesan menggurui, ini kiat yang berlaku bagi siapa saja yang ingin berbisnis, termasuk saya ok?
Kiat Bisnis
by Fadly Muin on July 17, 2009
Memiliki bisnis yang mapan merupakan impian yang sangat mulia. Banyak orang bercita-cita memiliki bisnis yang besar, yang akan menjamin hidupnya kelak. Bisnis yang bisa membuatnya hidup lebih berkualitas. Namun karena adanya benturan realitas hidup yang mesti di jalankannya. Apalagi jika pekerjaan yang sekarang dijalaninya, tidak semua orang bisa begitu saja meninggalkan pekerjaannya. Ada tahap-tahap yang mau tidak mau harus di laluinya. Maka disitulah biasanya kita menyebutnya sebagai bisnis sambilan. Karena pekerjaan utama, belum bisa di tinggalkan. Sementara usaha atau bisnis yang ingin kita jalankan, belum bisa memberikan kepercayaan penuh akan menjamin “arus kas” yang pasti. Seorang yang terikat oleh sebuah ikatan kerja, tentu tidak bisa begitu saja melepaskan pekerjaannya dan beralih membangun bisnisnya sendiri. Karena ada 2 hal yang mesti di perhatikan:
- Harus melalui proses pengunduran diri. Dan ini perlu komunikasi yang baik dengan atasan maupun terhadap management pada umumnya. Tidak bisa hari ini mengundurkan diri, besok sudah tidak kerja. Tentu ada aturan dan etika yang harus di patuhi. apalagi kalau posisinya sangat strategis dan membutuhkan staf khusus. Masing-masing perusahaan tentu memilik kebijakan masing-masing terkait hal ini.
- di perlukan mental yang siap untuk melakukan perubahan total. Siap untuk tidak mendapatkan gaji, siap untuk tidak mendapatkan penghasilan pasti, siap untuk susah dan masuk ke zona tidak aman yang menakutkan.
Jika anda adalah salah satu dari sekian banyak orang yang ingin “memiliki bisnis” dan terbentur oleh 2 hal tersebut di atas. Maka berikut ini beberapa kiat yang mungkin berguna. Silahkan di simak….
Buatlah Suatu Keputusan
Pertama-tama Buatlah suatu keputusan. Keputusan ini sangat penting, karena disinilah landasan utama anda untuk melangkah. komitmen yang akan mengawal perjalanan hidup anda di dunia lain, dunia yang ingin anda raih.
Pilih Jenis Bisnis Sesuai Selera Anda
Saya yakin anda memiliki keinginan yang berbeda di bandingkan dengan teman anda. maka dari itu, jika anda ingin berbisnis, pilihlah jenis bisnis sesuai selera anda, jangan takut untuk memilih jalan sendiri. Pilihlah jenis bisnis yang sekiranya bisa anda jalankan, bisnis yang paling mendekati keahlian anda. jika anda ahli di bidang masak-memasak, kenapa tidak anda buka bisnis makanan, atau apa saja yang anda fikir / yakin bisa anda laksankan
Sesuaikan Bisnis Dengan Kemampuan Modal Anda
Apapun jenis bisnis yang anda jalankan, resiko mutlak anda hadapi. Tapi, untuk tahap awal, pilihlah jenis bisnis yang modalnya terjangkau. Berfikirlah realistis dulu. Karena disini yang terpenting, selain bisnis itu sendiri. Anda sebenarnya sedang melatih mental bisnis anda sendiri. Caranya dengan langsung action. Oleh karena itu, agar tidak terlalu kaget jika kelaj mengalami kerugian [ semoga tidak yah..] makanya pilihlah jenis bisnis yang terjangkau dan minim dulu.
Buatlah Perencanaan Bisnis Sederhana
Tidak perlu terlalu rumit membuat suatu perencanaan bisnis. Namanya juga bisnis sampingan. Tentu, konsentrasi masih terbagi dengan pekerjaan inti. Tapi bukan berarti bisnis sampingan yang akan anda bangun ini, di laksanakan asal-asalan. Tentu di butuhkan juga suatu perencanaan yang matang. Walau sederhana, dengan serius melakukannya, saya yakin kita akan terlatih. Kebiasaan ini akan berguna, jika kelak anda akan membangun bisnis yang lebih besar.
Carilah Literatur Tentang Bisnis Yang Anda Pilih
Walau sedikit banyak, anda sudah mengetahui bisnis yang anda pilih, ada baiknya anda menambah wawasan terhadap bisnis yang akan anda geluti tersebut. Semakin banyak informasi yang anda dapat tentang bisnis sejenis, semakin paham pula anda tentang seluk beluknya. Hal itu sangat berguna untuk pencegahan terhadap tindakan-tindakan yang salah.
Lakukan Survey Kilat
Survey ini sangat perlu. Dalam membangun bisnis survey ini berguna sebagai pemetaan. Anda perlu tau di mana lokasi bisnis yang akan anda jalankan. Dimana mendapatkan bahan baku, bagaimana proses produksi dan sebagainya. Hal ini perlu survey agar saat beroperasi, bisnis anda tidak akan kaget. Paling tidak anda sudah mendapat bayangan, bagaimana cara beroperasi bisnis anda nantinya
Pertajam Intuisi Bisnis Anda
Sebagai Pebisnis Pemula memiliki kejelian intuisi tidak bisa diperoleh secara instant. Ada proses yang harus di lalui. Realisasi dan pengalamanlah yang akan memberikan semua itu. Intuisi ini sangat penting. Dengan memiliki intuisi yang terlatih, seorang pengusaha akan terbiasa dan mudah memprediksi prospek bisnisnya kedepan.
Jalankanlah dengan Niat Baik Penuh Keyakinan
Apapun kegiatan yang kita lakukan, tanpa niat dan keyakinan, niscaya semua itu hanyalah gurauan. Sia-sia dan tanpa makna. Oleh karena itu, jika anda ingin semua itu benar-benar terlaksana, maka perkuat hati anda dengan Niat Baik penuh Keyakinan. Bertekadlah bahwa anda akan sukses dengan bisnis ini. Go…! Sebagai bahan perenungan, silahkan simak Kisah Sukses Pak Puji Irwanto
Semoga memberikan Manfaat.
NB: Maaf kalau berkesan menggurui, ini kiat yang berlaku bagi siapa saja yang ingin berbisnis, termasuk saya ok?
Monday, June 6, 2011
General concept of Management
A. Pengertian :
Dilihat dari asal katanya, kata manajemen atau management dalam Bahasa Inggris berasal dari kata Italia, maneggiare yang kurang lebih berarti menangani atau to handle. Dalam bahasa latin ada kata yang punya pengertian hampir sama yakni manus yang artinya tangan atau menangani.
Sementara berbicara tentang definisi, layaknya istilah-istilah lain dalam kajian Ilmu Sosial, Manajemen juga memiliki sejumlah definisi yang diberikan para ahli. Disini hanya akan dikemukakan satu definisi yang diungkapkan oleh GR Terry sebagai berikut:
Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan: Perencanaan, Pengorganisasian, Penggiatan dan Pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
Pengertian lain manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui serangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.
3 faktor yang terlibat dalam proses penyelesaian:
1.Adanya penggunaan sumber daya organisasi (SDM, SDA, SDD, SDI)
2.Adanya proses yang bertahap (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian)
3.Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan
Peran Manajer Dalam Organisasi: Efektif dan Efisien
Manajemen diperlukan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien. Efektif menurut Peter F. Drucker adalah “mengerjakan pekerjaan yang benar”. Sedangkan Efisien adalah “mengerjakan pekerjaan dengan benar”.
Agar manajemen yang dilakukan mengarah kepada kegiatan bisnis secara efektif dan efisien, maka manajemen perlu dijelaskan berdasarkan fungsi fungsinya/dikenal sebagai fungsi-fungsi manajemen (fungsi perencanaan, pengorganisasian pengimplementasian, serta pengendalian dan pengawasan).
Disamping pengertian dan definisi manajemen yang sudah diuraikan tadi, McFarland, 1979 juga mengemukakan empat pengertian manajemen yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari:
1.proses-proses pengorganisasian; yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, penggiatan dan pengevaluasian.
2.Kata manajemen juga berarti karir atau jabatan
3.Kata manajemen juga dapat berarti kelompok orang yang bertanggungjawab dalam menjalankan sebuah organisasi.
4.Kata manajemen juga dapat merupakan sebuah ilmu atau seni untuk mengatur orang lain
Selanjutnya Harbison dan Myers menggolongkan manajemen itu menjadi tiga tipe, yaitu:
1.Patrimonial Management
Terdapat apabila suatu perusahaan dimiliki oleh sebuah keluarga dan kedudukan-kedudukan yang penting dalam hirarki perusahaan dikuasai oleh anggota-anggota keluarga tersebut.
2.Political Management
Suatu bentuk manajemen dimana kedudukan-kedudukan penting dan pokok dalam organisasi dipegang oleh mereka yang mempunyai hubungan-hubungan politik berdasarkan atas loyalitas pada suatu partai politik tertentu.
3.Profesional Management
Kedudukan yang strategis dan penting diserahkan kepada mereka yang telah memberikan bukti akan kecakapannya, kapasitas, kesanggupan, keahlian atau dengan perkataan lain atas dasar jasa dan hasil yang mereka berikan kepada perusahaan.
B. Fungsi-fungsi Dasar Manajemen
Pada intinya fungsi-fungsi manajemen meliputi fungsi Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi. Namun dalam pelaksanaannya fungsi-fungsi dasar tersebut bisa dikembangkan secara fleksibel sesuai kebutuhan organisasi.
Berikut adalah fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh Dessler, 1996:
1.Planning. Meliputi penentuan tujuan, tindakan, pengembangan aturan dan prosedur-prosedur, pengembangan rencana dan melakukan prediksi.
2.Organizing. Meliputi pemberian tugas, bagian-bagian, pendelegasian wewenang, mengkoordinir pekerjaan
3.Staffing, meliputi rekruitmen karyawan, pelatihan dan pengembangan
4.Leading, mencakup pemberian perintah, menjaga motivasi dan semangat kerja karyawan
5.Controlling, menentukan standar, melakukan perbaikan bila diperlukan.
Fungsi-fungsi manajemen diperlukan agar keseluruhan sumber daya organisasi dapat dikelola dan dipergunakan secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Kegiatan-kegiatan dalam fungsi Manajemen
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
1.Menetapkan tujuan dan target bisnis
2.Merumusakan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
3.Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
4.Menetapkan standar atau indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis.
2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
1.Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas dan menetapkan prosedur yang diperlukan
2.Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab
3. Kegiatan penempatan SDM pada posisi yang tepat.
3. Fungsi Pengimplementasian (Directing)
1.Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
2.Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
3. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.
4. Fungsi Pengawasan (Controlling)
Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.
Fungsi Operasional dari Manajemen
Pada pelaksanaannya, fungsi-fungsi manajemen yang dijalankan menurut tahapan tertentu akan sangat berbeda-beda jika didasarkan pada fungsi operasionalnya, belum lagi dilihat dari jenis organisasinya.
Berdasarkan operasionalnya, manajemen organisasi bisnis dapat dibedakan secara garis besar menjadi fungsi-fungsi:
Manajemen SDM
Manajemen Produksi
Manajemen Pemasaran
Manajemen Keuangan
1. Manajemen Sumber Daya Manusia
Adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memperoleh SDM yang kita jalankan & bagaimana SDM yang terbaik tersebut dapat terpelihara & tetap bekerja bersama kita dengan baik.
2.Manajemen produksi
Adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang se-efesien mungkin.
3. Manajemen pemasaran
Adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya dibutuhkan oleh konsumen, & bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan.
4. Mnajemen keuangan
Adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan mampu mencapai tujuannya secara ekonomis, yaitu diukur secarra profit.
5. Manajemen informasi
Adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang berjalan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang.
PERAN MANAGER DALAM PROSES MANAGEMENT
Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Ada banyak peran yang harus dimainkan / diperankan para manajer secara seimbang sehingga diperlukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut.
Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau organisasi. Menajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan dapat membawa kegagalan.
Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :
1. Peran Interpersonal
Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi ;
- Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
- Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul.
- Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
2. Peran Informasi
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi ;
- Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
- Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.
- Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
3. Peran Pengambil Keputusan
Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi ;
- Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
- Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.
- Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
- Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.
TIPE-TIPE MANAJER
Tingkatan Manajer:
Manajer Puncak
Manajer yang bertanggung jawab pada dewan direksi dan pemegang saham atas keseluruhan kinerja dan aktivitas perusahaan.
Manajer Menengah
Manajer yang bertanggung jawab pada pengimplementasian strategi kebijakan dan keputusan yang dibuat oleh manajer puncak.
Manajer Lini Pertama
Manajer yang bertanggung jawab langsung atas pekerjaan karyawan (supervisi)
Bidang-Bidang Manajemen
Kesemua tingkatan manajemen di atas bekerja pada berbagai bidang dalam suatu perusahaan, meliputi: Sumber daya Manusia, Informasi dan Keuangan, Operasional, Pemasaran.
1. Manajer Sumber Daya Manusia bertugas: Rekruitmen, Pelatihan, Evaluasi kinerja, dan Penentukan besarnya kompensasi bagi karyawan.
2. Manajer Informasi bertugas dan bertanggung jawab terkait: Perancangan dan Penerapan Sistem untuk menggabungkan, mengorganisasikan, dan mendistribusikan informasi.
3. Manajer Keuangan : Merencanakan dan mengawasi fungsi akuntansi dan sumber-sumber keuangan.
4. Manajer Operasi terkait dengan tugas-tugas dan tanggung jawab pada sistem yang digunakan oleh perusahaan dalam produksi, persediaan, dan pengawasan kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan.
5. Manajer Pemasaran bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan yang mencakup pengembangan, penetapan harga, promosi dan distribusi barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
DASAR KETRAMPILAN MANAJER
Seorang manajer harus memiliki dan mampu mengembangkan ketrampilan Teknis, Hubungan Manusia, Konseptual dan Pengambilan Keputusan serta Pengelolaan Waktu.
1. Ketrampilan Teknis
Ketrampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas khusus.
2. Ketrampilan Hubungan Manusia
Ketrampilan untuk memahami dan bekerjasama dengan orang lain
3. Ketrampilan Konseptual
Ketrampilan terkait dengan kemampuan untuk berpikir pada hal-hal yang abstrak, mendiagnosis dan menganalisis situasi yang berbeda dan memandang jauh kedepan.
4. Ketrampilan Pengambilan Keputusan
Kemampuan dalam identifikasi masalah, dan menentukan langkah terbaik untuk menyelesaikan masalah.
5. Ketrampilan Pengelolaan Waktu
Ketrampilan yang berkaitan dengan pemanfaatan waktu secara produktif.
KEAHLIAN MANAJEMEN UNTUK ABAD KE DUA PULUH SATU
Pada abad 21 manajer dituntut untuk memiliki wawasan terhadap pasar asing dan kemampuan memahami dan memanfaatkan teknologi informasi sehingga mampu bersaing dalam lingkungan global.
MANAJEMEN DAN BUDAYA PERUSAHAAN
Budaya perusahaan meliputi pengalaman, kisah, kepercayaan dan norma-norma bersama yang memberikan ciri suatu organisasi yang akan membantu dalam menciptakan iklim kerja dan bisnis yang terjadi dalam suatu organisasi.
MENGKOMUNIKASIKAN BUDAYA DAN MENGELOLA PERUBAHAN
Budaya perusahaan mempengaruhi budaya dan perilaku manajemen, untuk itu manajer harus memiliki pemahaman yang jelas tentang budaya, menyalurkan budaya itu pada orang lain dalam organisasi dan dapat mempertahankan budaya tersebut. Jika harus mengubah budaya dapat ditempuh dengan tiga tahap:
1. Manajemen Puncak mengidentifikasi perubahan lingkungan sebagai tanggapan terbaik terhadap masalah yang dihadapi.
2. Merumuskan visi perusahaan baru.
Menetapkan sistem baru untuk menghargai dan memberikan kompensasi kepada karyawan yang mengukuhkan nilai baru perusahaan.
Sosialisasi Akademi Komunitas Negeri Prabumulih
A kademi Komunitas Prabumulih menampakkan geliat perkembangannya, terlihat antara lain dari minat masyarakat terhadap akn pra...
-
Bahasa Bunga setiap keindahan di alam ini ternyata memiliki arti , bahkan bunga memiliki arti masing - masing. Nama bunga melambangkan arti ...
-
PENDAHULUAN Menjadi seorang Master of Ceremony (MC) tidaklah segampang yang diduga orang, karena apapun bentuk acara yang dirancang dan dise...