faktor yang bisa membuat konsumen suka dengan toko, gerai, warung, atau dagangan kita? Berikut ini faktor-faktor yang layak Anda cermati:
[1] Suka karena murahnya. Nah, ini dia kunci bisnis di Indonesia. Meskipun kemudian banyak orang menyalah-gunakan kecenderungan orang Indonesia membeli barang murah.
[2] Suka karena kualitas barang yang dijual standar. Ini penting. Jangan menjual barang yang kualitasnya terlalu jauh di bawah standar. Masyarakat bisa mengenal barang baik dan buruk. (Kalau sulit menjual barang yang berkualitas semua, lakukan pencampuran produk. Sebagian berkualitas bagus, sebagian murah meriah. Ini nanti bisa diterapkan mekanisme "subsidi silang").
[3] Suka karena pelayanan yang ramah dan santun. Ini juga sangat penting. Kita harus bisa "merebut hati konsumen", meskipun mereka tidak jadi membeli barang kita. Kalau konsumen sudah TERKESAN, insya Allah dia nanti akan balik kembali, dan biasanya akan memberi "promosi gratis".
[4] Suka karena lokasi mudah dijangkau. Lokasi yang dekat dengan konsumen, tidak membuat orang kesulitan datang, itu lebih berpeluang dituju pembeli. Pembeli dimanapun ingin solusi instan (cepat). Maka jangan dibuat lebih rumit. (Disini ada sisi kelebihan toko biasa dibandingkan supermarket. Di supermarket ada kasir, bon, dan birokrasi yang membuat orang malas kesana. Ini harus dimanfaatkan).
[5] Suka karena tempatnya bersih, rapi, barang-barang ditata secara elok. Daripada membeli di sebuah warung yang bentuknya seperti "sarang tikus", lebih baik membeli di supermarket yang barangnya diatur sangat rapi (bahkan ruangan dibuat wangi lagi). Maka, jagalah kebersihan tempat usaha Anda.
[6] Suka karena fasilitas memadai. Misalnya, ada lahan parkir yang cukup, ada tempat sampah, ada satu dua kursi tempat duduk di depan toko, disediakan tissue gratis, dll. Ini namanya fasilitas tambahan. Kelihatannya sepele, padahal bisa menjadi nilai tambah berharga.
[7] Suka karena banyak pilihan. Semakin beragam barang yang dijual, orang semakin senang. Sebab mereka bisa memilih sesuai pilihan dan kemampuan.
[8] Suka karena konsep interior yang menarik. Sebagian orang menyukai toko/gerai/warung yang peduli dengan estetika (keindahan). Semakin bagus konsep estetika-nya, insya Allah semakin baik. Tetapi juga jangan terkesan mewah, rumit, komplek; nanti orang malah takut datang kesana, karena dianggap terlalu wah. Jadi, tampilan estetik itu bisa diatur dengan biaya rendah, konsep simple, tapi efek maksimal.
[9] Suka karena penampilan pedagangnya rapi dan bersih. Barangnya bisa sama, harganya bisa sama, tetapi kalau penampilan penjualnya berbeda, konsumen lebih suka memilih penjual yang "sedap dipandang". Misalnya, ketika sedang jualan Anda terlalu sering membersihkan hidung Anda dengan jari-jari, dijamin para pembeli akan menjauh. "Hih, ngapain membeli makanan di "para penambang" hidung. Amit-amit deh," kata konsumen nanti.
[10] Suka karena Allah menolong perdagangan Anda. Caranya, banyak-banyaklah istighfar kepada Allah. Istighfar ini akan membuka pintu-pintu pertolongan Allah. Tetapi istighfarnya jangan keras-keras, kalem saja, pelan-pelan, kalau bisa lirih (seolah bibir Anda tidak terlihat bergerak). Selagi tidak bicara dengan orang, terus istighfar, insya Allah hal ini akan membuat hati manusia cenderung kepada usaha Anda.
Dalam praktiknya, Anda silakan mengadakan faktor-faktor di atas sekuat kemampuan. Tidak harus semuanya disediakan. Semampunya saja. Tetapi pada faktor-faktor yang mampu Anda sediakan itu, lakukan Maksimalisasi. Maksimalkan faktor-faktor tersebut, terutama untuk menutup faktor-faktor lain yang tidak sanggup Anda penuhi. Sekaligus demi rasa syukur kita kepada Allah Ta'ala. Cara mensyukuri nikmat Allah, salah satunya dengan memaksimalkan karunia yang Dia berikan.
Pelanggan memiliki segala hak untuk suka atau tidak suka dengan pelayanan dari sebuah jasa atau produk yang ditawarkan kepadanya. Pernah dengar ujar-ujar "pelanggan adalah raja", kan? Sementara bagi pengusaha, pelanggan adalah segala-galanya.
Apabila ingin mempertahankan bisnis Anda dan mencari lebih banyak pelanggan diperlukan kecocokan apa yang kita punya dengan kemauan dan kebutuhan pelanggan. Tidak kurang, tidak pula berlebihan. Butuh ketepatan untuk saling memenuhi. Karenanya, dibutuhkan kejelian untuk bisa mengenali apa saja kebutuhan konsumen.
Berikut adalah hal-hal yang diinginkan oleh pelanggan dan jika tidak terpenuhi, ia bisa saja kabur, selain beberapa alasan seperti yang telah dipaparkan di atas. Apa sajakah?
1. Akses
Pelanggan butuh akses untuk bisa menghubungi Anda. Berdayakan alat-alat komunikasi yang Anda miliki secara maksimal. Bayangkan bila pelanggan yang berencana ke tempat Anda tetapi tak mengetahui persis patokan menuju tempat Anda berusaha menelepon ke nomor yang tertera di iklan, tetapi tak kunjung diangkat teleponnya. Sebal, pasti. Bisa jadi, ia pun akan urung niat datang ke tempat Anda. Begitu pun dengan saluran akses komunikasi ke tempat Anda yang lainnya; e-mail, Twitter, Facebook, apa pun itu, pastikan terjaga dan terjawab.
2. Kompetensi
Siapakah orang yang berhubungan langsung dengan pelanggan (frontliner)? Anda atau para penjaga di gerai? Siapa pun itu, wajib hukumnya untuk membekali para frontliner dengan pengetahuan yang dibutuhkan pelanggan. Ini penting, supaya para pelanggan merasa para pekerja memiliki kompetensi dan bisa diandalkan hasil kerjanya. Terbayang, kan bila ada pelanggan yang bertanya perbedaan krim untuk creambath apa saja kegunaannya dan para pekerja tidak bisa menjawab atau malah cengengesan. Pasti pelanggan tak percaya.
3. Courtesy
Sebalkah Anda jika ada salon yang pekerjanya melengos dan menyambut Anda sebagai pelanggan baru dengan setengah hati? Amat menyakitkan dan membuat bete jika pegawai berbuat seperti itu pada pelanggan. Keramahan dan manner mampu mengangkat martabat perusahaan.
4. Reliability
Pelanggan butuh rasa percaya bahwa ia memilih tempat yang tepat, bahwa kepentingan dan kebutuhannya akan terpenuhi di tempat itu. Apa yang ia minta harusnya bisa terpenuhi. Jangan sampai pelanggan Anda minta apa, tetapi semua yang ia minta padahal itu tertera pada papan menu Anda, tak ada. Hmm, sudah bisa dipastikan ia akan pergi.
5. Responsiveness
Cara respon adalah hal yang penting. Pelanggan pun butuh rasa empati, bahwa suaranya didengar. Bahwa pelanggan merespon dengan ramah dan tangan terbuka.
6. Kecepatan
Pernah datang ke sebuah spa yang sangat terkenal hingga tempat itu selalu penuh setiap akhir pekan? Amat menyebalkan dan menjemukan jika Anda harus menunggu lama untuk mendapatkan perawatan. Lebih kesal lagi karena sebenarnya sudah membuat janji (booking) tempat, tetapi tetap saja harus menunggu. Jangan sampai pelanggan pergi gara-gara pelayanan lambat.
7. Security
Rasa aman juga bukan barang yang bisa dikesampingkan. Bahwa si pelanggan merasa aman dan nyaman untuk bergantung pada pelayanan atau produk Anda adalah sebuah nilai yang amat berharga.
8. Tangible
Yang terlihat oleh pelanggan adalah apa yang ia percayai. Tampilan bersih, tata barang yang apik, kehigienitasan, serta penampilan pegawainya pun harus bersih pula. Tak mau kan berpikir bahwa peralatan pedikur-menikur yang akan digunakan pada Anda itu bekas pelanggan sebelum Anda dan tidak dibersihkan terlebih dulu? (fn/tl/cp)
www.suaramedia.comDalam dunia bisnis affiliasi,tugas kita adalah memasarkan produk orang lain.Kita tidak perlu membuat produk sendiri,tidak perlu melayani client,dll…Itulah enak nya jika kita menjadi seorang affiliasi.
Dalam proses penjualan,ada 2 tahapan yang harus kita jalani:
1. Buat konsumen kenal siapa anda
Salah satu strategi yang bisa membuat setiap penjualan kita 99% berhasil adalah:
“Konsumen sudah kenal siapa kita”. Walaupun tidak sepenuhnya mutlak seperti itu,tapi sekarang kita sedang berbicara bagaimana cara meningkatkan penjualan kita secara pasti.
Proses pengenalan terhadap konsumen yang paling sering saya gunakan adalah dengan menggunakan mendia chatting dan email.
Jika anda menggunakan sistem autoresponder,itu juga sangat baik,walaupun mungkin untuk sebagian affiliasi cara ini agak terlihat rumit.
2. Setelah mereka kenal siapa anda,baru tawarkan produk
Jika konsumen sudah mengenal siapa anda,berulah anda menawarkan produk.
Saya mempunyai teman chatting yang dia juga berprofesi sebagai affiliate marketer.Setiap saya online,saya sering menawarkan program affiliasi yang dia ikuti kepada saya secara langsung.Padahala kita masing-masing belum kenal lebih jauh.Dan saya sendiri menjadi kurang tertarik terhadap produk nya.Karena saya berfikir:
“Nih orang hubungi gue kalo ada mau nya aja”
Saya yakin anda pun mungkin pernah mengalami pengalaman seperti saya.Apalagi email saya sering dijejali email spam dari mana-mana yang membuat saya terkadang merasa kesal.Karena menurut saya cara seperti itu justru menjatuhkan kredibilitas produk yang dia tawarkan.Kita akan bahas lebih jauh mengenai email spam pada artikel saya berikutnya.
2 tahapan diatas adalah cara yang biasa saya lakukan.Walaupun tidak langsung join,tapi mereka kebanyakan ( hampir 90% ) semua join,walaupun ada yang join sebulan kemudian.Karena bisa saja mereka sekarang tidak butuh,tapi tahun depan butuh.Jaga terus komunikasi dengan mereka.
Ada yang ingin menambahkan?
Jika anda punya kritik,saran,dan merasa artikel dari saya bermanfaat,tolong beri komentar ya! Ayo kita berdiskusi
Bisnis affiliasi = paling mudah,paling menguntungkan!