Thursday, May 19, 2011

WATUDODOL BANYUWANGI






WATUDODOL BAYUWANGI SIPANTAI BENING DAN BERBATU KALI

Watudodol salah salah satu pantai yang ada di Bayuwangi Utara, Jawa Timur. Di tandai adanya batu besar ditengah jalan raya, didekat batu itu tepatnya ditepi pantai ada sambutan dari Gandrung cantik ( patung besar ) dengan pose sagah memegang kipas dan sampur merahnya serta memakai ompyok gandrung yg indah…, menyambut dengan mengatakan SELAMAT DATANG DI BANYUWANGI, menyambut kedatangan orang – orang yang lewat baik orang – orang yang datang dari banyuwangi sendiri atau dari Jember dan Situbondo.

Tak jauh dari patung Gandrung ada batu yang ada ditengah jalan ( Batu ini mirip dodol) itu kata orang – orang yang baru saja lihat baru – baru ini, karena waktu saya berusia 7 tahun berarti 13 tahun yang lalu batu ini tidak tampak seperti sekarang, 13 tahun yang lalu batu ada batu bulat besar tepat diatas batu yang kita ketahui sekarang ini dan Rupanya batu yang tinginya kira-kira setinggi tiang listrik merupakan muasal wilayah itu
disebut Watudodol. Mungkin karena bentuknya yang seperti dodol (yang orang sebut sekarang). Batu ini menjadi unik karena memiliki sejarah sendiri dan cerita mistik
di dalamnya. Daerah ini pernah dijadikan sebagai tempat pertahanan dan
perlidungan tentara Jepang ketika Perang Dunia II. Dibawah patung gandrung cantik ada lorong – lorong seperti Gua pertahanan yang ada di Gumuk kantong, juga ada lubang – lubang pengintai yang bisa melihat kearah laut( sekarang ), Gua tempat persembunyian ini merupakan buatan tentara Jepang di sampingnya ada karang batu besar dan terjal .Karena dianggap mengganggu, batu (watudodol) yang berdiameter sekitar 10 pelukan orang dewasa ini oleh tentara Jepang pernah hendak dipindahkan. Walaupun sudah
puluhan orang dikerahkan untuk memotong batu tersebut agar bisa
digulingkan, tidak membawa hasil. Lalu Jepang memutuskan memindakan
batu itu dengan ditarik kapal. Ternyata sang batu tetap saja tak
bergeming.

Watudodol menyimpan catatan
sejarah yang menarik. Watudodol adalah pintu gerbang ke wilayah paling
timur pulau Jawa. Bala tentara bisa masuk dari sini menuju ke selatan
(Jember) atau ke arah barat (Situbondo).

Tanggal 14 April 1946, Belanda ingin mengadakan percobaan pendararatan
di Ketapang, tapi berhasil dihalau oleh tokoh masyarakat Banyuwangi di
antaranya Pak Nusahra. Ketika Belanda akan mencoba mendarat di pantai
Meneng dan pelabuhan Ketapang, pada 20 Juli 1947, Belanda kembali
gagal, karena mendapat perlawanan meriam yang gigih dari pasukan
Indonesia di bawah pimpinan Mayor R. Abdul Rifai. Esoknya, Belanda
kembali berusaha merebut Watudodol dengan mengerahkan pesawat tempur,
tapi kembali terpukul setelah kapal mereka berhasil ditenggelamkan.
Jika Anda lapar atau ngantuk serta bermaksud hendak menginap, di
Watudodol Anda bisa mampir di restoran dan hotel di sekitar itu.( suara merdeka)

Air lautnya sangat jenih, sama dengan dibeberapa pantai di seluruh Indonesia yang memiliki air yang jernih dan belum tercemar bisa melihat kedasar air, sehingga bisa melihat jelas karang dibawahnya. Akan tetapi jika kita berada di tepian pantai kita tak perlu takut akan terhanyut oleh ombak, ombak yang kecil membuat kita ingin berenang saja, dan omabk ini aman untuk anak – anak dan balita ( tapi harus tetap didampingi orang tua ). Selain itu jika kita melihat kedalam air jerih akan terlihat batuan hitam dan trumbu karang yg sudah mati jadi batuan secara jelas. Batuan hitam yang mendominasi membuat tampak seperti air sungai jernih yang ada dalam hutan. Akan sangat memikat untuk diminum…. Eits… awas asin.. memag kelihatannya seperti air biasa….. kalau ingin minum air yang segar dan tidak asin ada tempatnya sendiri…

Ada disebelah Utara, di bawah gandrung cantik sebelah utara ada banyak sumber air air tawar yang ajaib. Ajaib karena sangat dekat pantai air asin tapi air itu keluar dari batuan . Rasanya tidak asin ataupun antak. Kalau pasang, air laut bisa
masuk ke dalam sumber air ini, tapi airnya tetap tidak asin. Agar tidak
terlalu sering terkena air pasang, warga setempat membuatkan pembatas
yang dibuat jadi semacam sumur (waktu saya berusia 7 tahun sumur ini belum ada). Jadi bagi mereka yang ingin mengambilairnya bisa menggunakan timba ( akan tetapi warga juga sudah memasang diesel pompa air ). akan tetapi meskipun dibuat menjadi sumur masih ada air yg menyumber keluar dibawah gorong – gorong sumurnya, airnya jauh lebih segar dan dingin…. Jika keril – kerikil kecil itu digali sedikit saja bisa terbentuk kolam kecil yg bisa dibuat berendam, dan ajaibnya air ini tidak akan habis. Orang bali juga sering mengambil air ini ketika menjelang hari raya hindu. Itu masih disatu tempat, masih ada sumber air lagi…

Ada banyak batuan karang besar , dan tibumbuhi kaktus yang memiliki batang spons berbentuk bulat hijau dengan duri yang banyak dan tajam. Batuan karang hitam tempat tumbuh kats tersebut memiliki karakteristik yg unik yaitu: batu ini hitam, terjal, dan tampak seperti batu yang terkena lava, sehingga memiliki serat yang bagus. Hati – hati karena terjal dan tampak seperti bongkahan kasar bisa membuat kaki terluka atau tertusuk batu. Selain itu anda mungkin tak akan sadar jika tidak melihat secara teliti ada air yang keluar dari batuan itu air yang dingin , segar dan tidak asin.

Yups… itu juga sumber air tawar. waktu itu setelah LUMBAN atau berenang di pantai saya bersama suami saya (ANAM SUPER) berenang sedikit mendekati batu karang itu dan tersa airnya sangat dingiiiin… padahal air lautnya harusnya hangat. Lalu Ayahku bersama adik perempuanku sedang sibuk mengeduk kerikil di cekungan batu karang dan adikku mengatakan ini adalah bendungan PM ( pak Mul dan Puspa Mulyandari) bendungannya berhasil dibuat dan air yg merembes dibawah batuan tadi tidak langsung mengalir ke laut sehingga ada genangan air yg cukup dalam bisa untuk berendam orang dewasa. Ayah langsung ikut berenang dan berendam dibendungan PM, saying adikku gak bisa ikutan…, setelah semua puas. Ganti aku yg berendam di sendang… hehehe… bak bidadari saja… semuanya malah tertawa… ( menyenangkan)

Selain berenang, menikmati pantai, di sana juga ada perahu kecil yg siap mengantar kita mengelilingi pantai dan menikmati pemandangan dari atas air, bisa memancing, bisa mencari kerang dan siput laut yg masih hidup (seperti yang dilakukan Agil, adik sespupuku), ada tempat penginapan, restoran dan kafe yang menyediakan hiburan lainnya, serta masih ada banyak hal yg bisa kita lakukan disana.



SILAHKAN DATANG KE BANYUWANGI DAN COBA DATANG KE SINI!

NB:

- Watudodol, sekitar 2 kilometer dari pelabuhan Ketapang (jika dari arah kota)

- Setelah dari Pasir Putih kearah selatan bisa langsung sampai di Watudodol(dari arah Situbondo, jalur PANTURA)



No comments:

Sosialisasi Akademi Komunitas Negeri Prabumulih

A kademi Komunitas Prabumulih menampakkan geliat perkembangannya, terlihat antara lain dari minat masyarakat terhadap akn pra...