Tuesday, October 2, 2012
Kabupaten Banyuwangi
Kabupaten Banyuwangi, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Banyuwangi. Kabupaten ini terletak di ujung paling timur Pulau Jawa, berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di barat. Pelabuhan Ketapang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pelabuhan Gilimanuk di Bali.
Kabupaten Banyuwangi terdiri atas 24 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Kecamatan di Kabupaten Banyuwangi terdiri dari: 1. Pesanggaran 2. Siliragung 3. Bangorejo 4. Purwoharjo 5. Tegaldlimo 6. Muncar 7. Cluring 8. Gambiran 9. Tegalsari 10. Glenmore 11. Kalibaru 12. Genteng 13. Srono 14. Rogojampi 15. Kabat 16. Singojuruh 17. Sempu 18. Songgon 19. Glagah 20. Licin 21. Banyuwangi 22. Giri 23. Kalipuro 24. Wongsorejo
Geografi
Banyuwangi adalah kabupaten terluas di Jawa Timur. Luasnya 5.782,50 km^2.[1] Wilayahnya cukup beragam, dari dataran rendah hingga pegunungan. Kawasan perbatasan dengan Kabupaten Bondowoso, terdapat rangkaian Dataran Tinggi Ijen, dengan puncaknya Gunung Raung (3.282 m) dan Gunung Merapi (2.800 m), keduanya adalah gunung api aktif.
Bagian selatan terdapat perkebunan, peninggalan sejak zaman Hindia Belanda. Di perbatasan dengan Kabupaten Jember bagian selatan, merupakan kawasan konservasi yang kini dilindungi dalam sebuah cagar alam yakni Taman Nasional Meru Betiri. Pantai Sukamade, merupakan kawasan pengembangan penyu. Semenanjung Blambangan juga terdapat cagar alam Taman Nasional Alas Purwo.
Pantai timur Banyuwangi (Selat Bali) merupakan salah satu penghasil ikan terbesar di Jawa Timur. Di Muncar terdapat pelabuhan perikanan.
Transportasi
Ibukota Kabupaten Banyuwangi berjarak 239 km sebelah timur Surabaya. Banyuwangi merupakan ujung paling timur jalur pantura, serta titik paling timur jalur kereta api Pulau Jawa.
Pelabuhan Ketapang terletak di kota Banyuwangi bagian utara, menghubungkan Jawa dan Bali dengan kapal ferry, LCM, roro dan tongkang.
Dari Surabaya, Kabupaten Banyuwangi dapat dicapai dari dua jalur jalan darat, jalur utara dan jalur selatan. Jalur utara merupakan bagian dari jalur pantura yang membentang dari Anyer hingga pelabuhan Panarukan dan melewati kabupaten Situbondo. Sedangkan jalur selatan merupakan pecahan dari jalur pantura dari Kabupaten Probolinggo melewati Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember di kedua jalur tersebut tersedia bus eksekutif (pattas) maupun ekonomi.
Terdapat pula moda transportasi darat lainnya, yaitu :Jalur kereta api Surabaya - Pasuruan - Probolinggo - Jember dan berakhir di Banyuwangi
Alhamdulillah Maskapai Penerbangan Blimbingsari akhirnya telah dioperasionalkan
Penduduk
Penduduk Banyuwangi cukup beragam. Mayoritas adalah Suku Osing, namun terdapat Suku Madura (kecamatan Wongsorejo, Bajulmati, Glenmore dan Kalibaru) dan Suku Jawa yang cukup signifikan, serta terdapat minoritas Suku Bali dan Suku Bugis. Suku Osing merupakan penduduk asli kabupaten Banyuwangi dan bisa dianggap sebagai sebuah sub-suku dari suku Jawa. Mereka menggunakan Bahasa Osing, yang dikenal sebagai salah satu ragam tertua Bahasa Jawa. Kesenian asal Banyuwangi adalah kuntulan, gandrung , jaranan, barong, janger dan seblang. Suku Osing Banyak mendiami di Kecamatan Rogojampi, Songgon, Kabat, Glagah, Giri, Kalipuro, Kota serta sebagian kecil di kecamatan lain.
Bahasa dan budaya suku Osing banyak dipengaruhi oleh bahasa dan budaya Bali.
Sejarah
Sejarah Banyuwangi tidak lepas dari sejarah Kerajaan Blambangan. Pada pertengahan abad ke-17, Banyuwangi merupakan bagian dari Kerajaan Blambangan yang dipimpin oleh Pangeran Tawang Alun. Pada masa ini secara administratif VOC menganggap Blambangan sebagai wilayah kekuasannya, atas dasar penyerahan kekuasaan jawa bagian timur (termasuk blambangan) oleh Pakubuwono II kepada VOC. Namun VOC tidak pernah benar-benar menancapkan kekuasaanya sampai pada akhir abad ke-17, ketika pemerintah Inggris menjalin hubungan dagang dengan Blambangan. Daerah yang sekarang dikenal sebagai "komplek Inggrisan" adalah bekas tempat kantor dagang Inggris.
VOC segera bergerak untuk mengamankan kekuasaanya atas Blambangan pada akhir abad ke-18. Hal ini menyulit perang besar selama lima tahun (1767-1772). Dalam peperangan itu terdapat satu pertempuran dahsyat yang disebut Puputan Bayu sebagai merupakan usaha terakhir Kerajaan Blambangan untuk melepaskan diri dari belenggu VOC. Pertempuran Puputan Bayu terjadi pada tanggal 18 Desember 1771 yang akhirnya ditetapkan sebagai hari jadi Banyuwangi. Namun pada akhirnya VOC-lah yang memperoleh kemenangan dengan diangkatnya R. Wiroguno I (Mas Alit) sebagai bupati Banyuwangi pertama dan tanda runtuhnya kerajaan Blambangan.
Tokoh sejarah fiksi yang terkenal adalah Putri Sritanjung yang di bunuh oleh suaminya di pinggir sungai karena suaminya sangsi akan janin dalam rahimnya bukan merupakan anaknya tapi hasil perselingkuhan ketika dia di tinggal menuju medan perang. Dengan sumpah janjinya kepada sang suami sang putri berkata jika darahku yang mengalir di sungai ini amis memang janin ini bukan anakmu tapi jika berbau harum (wangi) maka janin ini adalah anakmu. Maka seketika itu darah yang mengalir ke dalam sungai terebut berbau wangi, maka menyesalah sang suami yang dikenal sebagai Raden Banterang ini dan menamai daerah itu sebagai Banyuwangi.
Tokoh sejarah lain ialah Minak Djinggo, seorang Adipati dari Blambangan yang memberontak terhadap kerajaan Majapahit dan dapat ditumpas oleh utusan Majapahit yaitu Damarwulan.namun sesungguhnya nama minak jinggo bukanlah nama asli dari adipati blambangan.nama minak jinggo diberikan oleh masyarakat majapahit sebagai wujud olok-olok kepada brehwirabumi yang memang keturunan kerajaan majapahit.
Seni Budaya
Kabupaten Banyuwangi selain menjadi perlintasan dari Jawa ke Bali, juga merupakan daerah pertemuan berbagai jenis kebudayaan dari berbagai wilayah. Budaya masyarakat Banyuwangi diwarnai oleh budaya Jawa, Bali, Madura, Melayu, Eropa dan budaya lokal yang saling isi mengisi dan akhirnya menjadi tipikal yang tidak ditemui di wilayah manapun di Pulau Jawa.
[sunting] Kesenian tradisional
Kesenian tradisional khas Banyuwangi antara lain :
* Gandrung Banyuwangi
* Seblang
* Janger
* Rengganis
* Hadrah Kunthulan
* Patrol
* Mocopatan Pacul Goang
* Jaranan Butho
* Barong
* Kebo-Keboan
* Angklung Caruk
* Gedhogan
Jenis kesenian tadi merupakan sebagian dari kesenian khas Banyuwangi yang masih hidup dan berkembang di kalangan masyarakat setempat.
Musik khas Banyuwangi
Gamelan Banyuwangi khususnya yang dipakai dalam tari Gandrung memiliki kekhasan dengan adanya kedua biola, yang salah satunya dijadikan sebagai pantus atau pemimpin lagu. Menurut sejarahnya, pada sekitar abad ke-19, seorang Eropa menyaksikan pertunjukan Seblang (atau Gandrung) yang diiringi dengan suling. Kemudian orang tersebut mencoba menyelaraskannya dengan biola yang dia bawa waktu itu, pada saat dia mainkan lagu-lagu Seblang tadi dengan biola, orang-orang sekitar terpesona dengan irama menyayat yang dihasilkan biola tersebut. Sejak itu, biola mulai menggeser suling karena dapat menghasilkan nada-nada tinggi yang tidak mungkin dikeluarkan oleh suling.
Selain itu, gamelan ini juga menggunakan "kluncing" (triangle), yakni alat musik berbentuk segitiga yang dibuat dari kawat besi tebal, dan dibunyikan dengan alat pemukul dari bahan yang sama.
Kemudian terdapat "kendhang" yang jumlahnya bisa satu atau dua. Kendhang yang dipakai di Banyuwangi hampir serupa dengan kendhang yang dipakai dalam gamelan Sunda maupun Bali. Fungsinya adalah menjadi komando dalam musik, dan sekaligus memberi efek musical di semua sisi.
Alat berikutnya adalah "kethuk". Terbuat dari besi, berjumlah dua buah dan dibuat berbeda ukuran sesuai dengan larasannya. "Kethuk estri" (feminine) adalah yang besar, atau dalam gamelan Jawa disebut Slendro. Sedangkan "kethuk jaler" (maskulin) dilaras lebih tinggi satu kempyung (kwint). Fungsi kethuk disini bukan sekedar sebagai instrumen ‘penguat atau penjaga irama’ seperti halnya pada gamelan Jawa, namun tergabung dengan kluncing untuk mengikuti pola tabuhan kendang.
Sedangkan "kempul" atau gong, dalam gamelan Banyuwangi (khususnya Gandrung) hanya terdiri dari satu instrumen gong besi. Kadang juga diselingi dengan "saron bali" dan "angklung".
Selain Gamelan untuk Gandrung ini, gamelan yang dipakai untuk pertunjukan Angklung Caruk agar berbeda dengan Gandrung, karena ada tambahan angklung bambu yang dilaras sesuai tinggi nadanya. Untuk patrol, semua alat musiknya terbuat dari bambu. Bahkan untuk pertunjukan Janger, digunakan gamelan Bali, dan Rengganis gamelan Jawa lengkap. Sedang khusus kesenian Hadrah Kunthulan, digunakan rebana, beduk, kendhang, biola dan kadang bonang (atau dalam gamelan Bali disebut Reong).
Modernisasi pun tidak terelakkan dalam seni musik Banyuwangi, muncul berbagai varian musik yang merupakan paduan tradisional dan modern, seperti Kunthulan Kreasi, Gandrung Kreasi, Kendhang Kempul Kreasi dan Janger Campursari yang memasukkan unsure elekton kedalam musiknya, dan menjadi kesenian popular di kalangan masyarakat. Namun demikian, sebagian pakar kebudayaan mengkhawatirkan seni kreasi ini akan menggeser kesenian klasik yang sudah berkembang selama berratus-ratus tahun.
Masakan & Makanan Khas
Masakan khas adalah Rujak Soto perpaduan Rujak Uleg Jawa Timur yang disiram dengan kuah Soto Babat serta ditaburi emping mlinjo serta sego tempong nasi campur kas Banyuwangi. Oleh-oleh khas ialah Sale pisang Ambon yang banyak diproduksi di kecamatan Songgon serta kue bagiak kue kering yang berbahan dasar tepung sagu.
Sego Tempong adalah nasi dengan sayur-sayuran atau Kulupan(jawa) dengan sambal super pedas biasanya dengan ikan asin. dinamakan sego tempong karena sensasi sambalnya seperti di tampar.
Olahraga
Kabupaten Banyuwangi merupakan markas utama salah satu klub sepak bola profesional Indonesia yang kini bermain di Divisi Satu Liga Indonesia, yaitu Persewangi Banyuwangi. Persewangi memainkan pertandingan kandangnya di Stadion Diponegoro.
Objek Wisata
* Taman Nasional Alas Purwo
* Kawah Ijen
* Pantai Grajagan
* Pantai_Plengkung
* Pantai Rajegwesi
* Pantai Sukamade
* Pantai Trianggulasi
* Pantai Blimbingsari
* Pulau Merah
* Watu Dodol
* Taman Nasional Baluran
* Telaga Umbul Pule
* Air Terjun Lider
* Kaliklatak
* Kolam Renang Jatisrono
* Gumuk Kancil
* Air Terjun Wonorejo
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Banyuwangi
Bussines Card
Ini merupakan contoh Bussines Card, dengan template yang saya dapatkan dari internet juga. semoga bermanfaat.
Monday, October 1, 2012
Pembuatan SKCK di Kabupaten Banyuwangi
SKCK yang sudah di Cetak dari POLRES |
Surat Keterangan Catatan Kepolisian (disingkat SKCK), sebelumnya dikenal sebagai Surat Keterangan Kelakuan Baik (disingkat SKKB) adalah surat keterangan yang diterbitkan oleh Polri yang berisikan catatan kejahatan seseorang. Dahulu, sewaktu bernama SKKB, surat ini hanya dapat diberikan yang tidak/belum pernah tercatat melakukan tindakan kejahatan hingga tanggal dikeluarkannya SKKB tersebut. SKKB berlaku selama 6 (enam) bulan.
pembuatan SKCK di Kabupaten Banyuwangi yang telah saya lakukan adalah dengan cara sebagai berikut:
1. Minta surat pengantar dari RT untuk pembuatan SKKB dari Kantor Desa
2. Permohonan SKKB dari desa yang ditujukan ke POLSEK Kecamatan Setempat
3. Dari Polsek mengantarkan surat SKKB dari Desa dengan menyertakan foto kopi KTP, Kartu Keluarga dan Foto berwarna Ukurang 4x6 sebanyak 3 lembar. dengan biaya administrasi Rp. 15.000,-
4. Setelah mendapatkan surat pengantar dari POLSEK kemudian menuju ke POLRES Banyuwangi.
5. Menuju POLRES Banyuwangi segera beli Map SKCK dengan Harga Rp. 5.000,- kemudian beli Blanko Sidik Jari Harga Rp. 8.000,- Kemudian Pendaftaran pembuatan SKCK harga Rp. 15.000,- pada proses ini pemohon mengisi form yang telah disediakan, isi sesuai dengan identitas kita dengan sebenar-benarnya.
Jika pembuatan SKCK dari pukul 08.00 - 09.00 WIB akan selesai dalam satu hari, jika permohonan dilakukan lebih dari pukul 09.00 WIB maka SKCK akan jadi pada keesokan harinya.
demikian proses pembuatan SKCK sebagai dokumen penting dari Instansi Kepolisian sebagai bukti bahwa kita terbebas dari tindak kriminalitas.
Monday, September 10, 2012
Hak dan Kewajiban Konsumen Muslim
- Perkembangan ekonomi yang kian pesat
telah menghasilkan berbagai jenis produk barang dan jasa yang dapat
dikonsumsi oleh masyarakat. Terlebih lagi di era perdagangan bebas ini
semakin memaksimalkan ruang gerak para pelaku usaha untuk memproduksi
dan memasarkan barang dan jasa sehingga mengakibatkan produk luar
menjadi semakin lebih mudah masuk ke Indonesia.
Dengan variasi produk barang dan jasa yang semakin banyak membuat konsumen bebas memilih bermacam-macam jenis dan kualitas barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Disisi lain, tidak adanya jaminan yang pasti terhadap produk-produk tersebut, memunculkan persoalan tersendiri bagi konsumen muslim yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia. - Pada hakekatnya, terdapat dua instrumen hukum penting yang menjadi landasan kebijakan perlindungan konsumen di Indonesia, yakni: Undang-Undang Dasar 1945, sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. UUD 1945 mengamanatkan bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil makmur y
Pentingnya Makanan Halal dan Bergizi bagi Keluarga
- Islam datang ketika umat manusia
memandang makanan dan minuman dari dua sudut pandang ekstrim. Pertama,
sebagian manusia menempatkannya hanya sebagai kebutuhan hidup yang
diperlukan untuk kepentingan nafsu hayawaniyah (kebinatangan) dengan
mengkonsumsinya secara berlebihan.
Kedua, justru ditempatkan sebaliknya, yaitu ditinggalkan sama sekali dengan melakukan puasa sehari-semalam penuh dengan maksud-maksud tertentu. Al-Qur'an sebagai pedoman utama umat Islam mengajarkan kepada manusia pada umumnya dengan menempatkan makan dan minum pada tataran kebutuhan yang proporsional, yaitu dengan tetap dilakukan setiap hari untuk mempertahankan hidup, namun harus tetap dalam kerangka semangat spiritualisme. Allah SWT menegaskan dalam surah al-Baqarah ayat 168 yang jika dicermati secara mendalam, ayat tersebut dengan jelas memberikan tekanan pada pentingnya manusia mengkonsumsi makanan yang halal dan thayyib (baik/bergizi/menyehatkan/tidak membahayakan). Kemudian ditutup dengan peringatan agar manusia tidak mengikuti jejak langkah setan yang sudah dipastikan menjerumuskan pada lembah kesesatan. Manusia dengan potensi sebagai makhluk yang ingin selalu berbuat dosa, diperingatkan Allah agar berhati-hati dalam memperoleh rezeki dan mengkonsumsinya. - Memperhatikan makanan berarti memastikan kehalalannya serta memilih makanan yang mempunyai manfaat bagi tubuh. Bermanfaat bagi tubuh artinya bergizi atau memiliki unsur-unsur yang baik bagi tubuh untuk beraktifitas. Sebagaimana hadits Rasulullah “Sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimuâ€. Yang disebut makanan bergizi dijelaskan dalam al-Qur’an antara lain pada surah al-Nahl ayat 5 (tentang tujuan konsumsi daging hewan untuk menghindari penyakit hati, menguatkan
Tuesday, July 17, 2012
Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1433 H Kota Malang
Jadwal Imsakiyah Kota Malang Puasa Ramadhan 1433 H | |||||||
Tanggal | Imsak | Shubuh | Terbit | Zhuhur | 'Ashr | Maghrib | Isya' |
21 | 4:14 | 4:24 | 5:42 | 11:38 | 14:59 | 17:30 | 18:43 |
22 | 4:14 | 4:24 | 5:42 | 11:38 | 14:59 | 17:30 | 18:43 |
23 | 4:14 | 4:24 | 5:42 | 11:38 | 14:59 | 17:30 | 18:43 |
24 | 4:14 | 4:24 | 5:42 | 11:38 | 14:59 | 17:30 | 18:43 |
25 | 4:14 | 4:24 | 5:42 | 11:38 | 14:59 | 17:30 | 18:43 |
26 | 4:14 | 4:24 | 5:42 | 11:38 | 14:59 | 17:30 | 18:43 |
27 | 4:14 | 4:24 | 5:42 | 11:38 | 14:59 | 17:30 | 18:44 |
28 | 4:14 | 4:24 | 5:42 | 11:38 | 14:59 | 17:31 | 18:44 |
29 | 4:14 | 4:24 | 5:41 | 11:38 | 14:59 | 17:31 | 18:44 |
30 | 4:14 | 4:24 | 5:41 | 11:38 | 14:59 | 17:31 | 18:44 |
31 | 4:14 | 4:24 | 5:41 | 11:38 | 14:59 | 17:31 | 18:44 |
1 | 4:14 | 4:24 | 5:41 | 11:38 | 14:59 | 17:31 | 18:44 |
2 | 4:14 | 4:24 | 5:41 | 11:38 | 14:59 | 17:31 | 18:44 |
3 | 4:14 | 4:24 | 5:40 | 11:38 | 14:59 | 17:31 | 18:44 |
4 | 4:14 | 4:24 | 5:40 | 11:38 | 14:59 | 17:31 | 18:43 |
5 | 4:13 | 4:23 | 5:40 | 11:38 | 14:59 | 17:31 | 18:43 |
6 | 4:13 | 4:23 | 5:40 | 11:37 | 14:59 | 17:31 | 18:43 |
7 | 4:13 | 4:23 | 5:39 | 11:37 | 14:59 | 17:31 | 18:43 |
8 | 4:13 | 4:23 | 5:39 | 11:37 | 14:59 | 17:31 | 18:43 |
9 | 4:13 | 4:23 | 5:39 | 11:37 | 14:59 | 17:31 | 18:43 |
10 | 4:12 | 4:22 | 5:38 | 11:37 | 14:58 | 17:32 | 18:43 |
11 | 4:12 | 4:22 | 5:38 | 11:37 | 14:58 | 17:32 | 18:43 |
12 | 4:12 | 4:22 | 5:38 | 11:37 | 14:58 | 17:32 | 18:43 |
13 | 4:12 | 4:22 | 5:37 | 11:36 | 14:58 | 17:32 | 18:43 |
14 | 4:12 | 4:22 | 5:37 | 11:36 | 14:58 | 17:32 | 18:43 |
15 | 4:11 | 4:21 | 5:37 | 11:36 | 14:57 | 17:32 | 18:43 |
16 | 4:11 | 4:21 | 5:36 | 11:36 | 14:57 | 17:31 | 18:43 |
17 | 4:11 | 4:21 | 5:36 | 11:36 | 14:57 | 17:31 | 18:42 |
18 | 4:10 | 4:20 | 5:36 | 11:35 | 14:56 | 17:31 | 18:42 |
19 | 4:10 | 4:20 | 5:35 | 11:35 | 14:56 | 17:31 | 18:42 |
Puasa Ramadhan tahun ini jadikanlah bulan untuk melatih diri dan bulan belajar | |||||||
Sempatkan tilawah Quran 1 hari 1 juz, | |||||||
Qiyamul lail/Sholat Malam | |||||||
Sholat Fardlu Berjamaah | |||||||
Sholat Tarawih dah Witir | |||||||
Marilah Kita jalani bulan ramadhan kali ini penuh keikhlasan dalam beribadah | |||||||
serta mengasah jiwa sosial untuk semangat berbagi | |||||||
Kami Khoirul Anam dan Novita Mulya Anggraini | |||||||
Mengucapkan: | |||||||
"Selamat Menunaikan Ibadah Puasa 1433 H" | |||||||
Thursday, June 7, 2012
Mengurusi Surat pindah
Cara mengurus surat pindah bulan juni 2012
Kantor DPRD Kabupaten Malang |
Pertamakali
yang harus diurus adalah pembuatan SKCK sebagai prasyarat perlengkapan berkas
surat pindah, langkah langkahnya adalah:
1.
Ke
Ketua RT minta surat pengantar untuk pembuatan SKCK dan Surat pindah
2.
Ke
Kantor Desa untuk surat pengantar pembuatan SKCK dan Surat Pindah, berkas yang
harus dikumpulkan adalah, foto kopi KK dan KTP dan nanti akan dibuatkan biodata
anggota keluarga yang pindah tempat di Foto kopi sebanyak 5 kali.
3.
Ke
Kantor Kecamatan untuk meminta surat pengantar ke polsek untuk mengurus SKCK
dan ke Kantor Dispenduk dan Capil Kabupaten Malang yang berada di DPRD
Kepanjen.
4.
Di
Polsek Gondanglegi juga harus foto kopi KK dan KTP serta surat pengantar
sebanyak 2 kali, dan foto berwarna ukuran 4X6 sebanyak 2 lbr, kemudian
dibuatkan surat pengantar untuk ke Polres Malang yang berada di Kepanjen.
5.
Setelah
di Kantor Polres Malang mengisi biodata yang telah tersedia setelah menyerahkan
FC KTP 1 lbr, isi biodata dengan benar sesuai dengan panduan yang telah
disediakan. Siapkan foto berwarna 4x6 sebanyak 6 lbr, kemudian diserahkan ke
petugas, setelah itu cap 10 jari. Dan menunggu tanggal jadinya SKCK kurang
lebih selama 2 hari.
6.
Untuk
kelanjutan pengurusan surat pindah setelah dari kantor kecamatan diperoleh
surat pengantar kemudian membeli map warna hijau dengan lebel PERMOHONAN PINDAH
TEMPAT dengan persyaratan
a.
KTP
Asli
b.
KK
Asli dan Foto kopi sebanyak 2 lbr
c.
Foto
kopi Akta Nikah
d.
Surat
pengantar mengetahui kecamatan dan desa dan Foto kopi 1x
e.
SKCK
asli dan Foto kopi 1 lbr
f.
Biodata
Anggota keluarga yang pindah dan foto kopi 1x
g.
Akta
Cerai (Jika sudah cerai)
h.
Foto
berwarna ukuran 4x6 1 lbr
7.
Setelah
itu akan mendapatkan konfirmasi kembali jika persyaratan pembuatan surat pindah
ada yang kurang.
8.
Konfirmasi
tanggal jadinya surat pindah, kalau saya memasukkan berkas tanggal 07 juni 2012
dan jadi pada tanggal 19 Juni 2012.
Akumulasi
biaya dari mulai proses sampai jadi :
1.
di
kecamatan untuk SKCK :
Rp. 5.000,-
2.
di
kecamatan untuk surat pindah :
Rp. 10.000,-
3.
di
polsek untuk pengantar SKCK :
Rp. 15.000,-
4.
di
Polres untuk SKCK :
Rp. 15.000,-
5.
di
Kantor Dispenduk & Capil untuk surat pindah :
Rp. 15.000,-
6.
di
Kantor Dispenduk & Capil untuk perubahan KK :
Rp. 5.000,-
7.
foto
kopi berkas berkas kurang lebih :
Rp. 25.000,-
8.
transportasi
kendaraan sendiri :
Rp. 15.000,-
Sunday, May 27, 2012
Teknik Berlatih Paduan Suara : Tips dan Trik
June 30, 2008 by voschoir
Dalam dunia tarik suara kita mengenal jenis-jenis kelompok vokal seperti Duet, Trio, Kwartet, Ansambel, Paduan Suara dll. Paduan Suara sering kita saksikan pada acara-acara rutin gereja bahkan yang bersifat tahunan misalnya : Pesparawi (Pesta Paduan Suara Gerejawi), Perayaan Paskah/Natal.
.
Pembinaan Paduan Suara pada umumnya bersifat temporer, artinya hanya dibentuk jika ada event yang membutuhkan dan menyewa pelatih dari luar dengan biaya yang relatif mahal. Padahal bila kita memahami trik/teknik latihan Paduan Suara sebenarnya tidak terlalu sulit dan bisa kita kerjakan sendiri. Yang penting kita bisa membuat program latihan yang baik, tentunya dengan sarana/tempat latihan yang representatif. KLASIFIKASI PADUAN SUARA
.
Penulis megklasifikasikan Paduan Suara menjadi 3 (tiga) level, yaitu:
.
Level – 1 (Penguasaan Materi)
.
Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan notasi yang tertulis pada partitur.
.
Tips :
- Nyanyikan panjang pendek not sesuai nilai not pada partitur.
- Nyanyikan tinggi rendah nada sesuai dengan interval nada yang tertulis di partitur.
- Tekankan anggota untuk menghafal syairnya.
.
Level – 2 (Interprestasi)
.
Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan interprestasi lagu yang diinginkan oleh komponis maupun aranger lagu tersebut.
.
Tips :
- Latih keras/lembut suara sesuai dengan tanda dinamik pada partitur. Kalau tidak tercantum pada partitur, dinamik disesuaikan dengan makna syair atau karakter alur melody.
- Latih Artikulasi (pengucapan) syair agar terdengar jelas. Misalnya pengucapan konsonan “r”, “s”, “ng”, serta vokal a, i, u, e, o, sehingga terdengar perbedaannya.
- Perhatikan Intonasi (penekanan) suku kata yang sesuai dengan Birama lagu.
- Perhatikan Frasering (pengkalimatan) agar sesuai dengan kalimat yang benar. Ini dapat dicapai jika dilaksanakan dengan teknik pernafasan yang baik.
- Lakukan pemanasan (vokalisi) yang cukup sebelum pelaksanaan latihan dimulai agar diperoleh Timbre (warna suara) yang menyatu, sehingga tidak ada suara yang menonjol sendiri.
Level – 3 (Ekspresi)
.
Kriteria : Setelah melalui tahap level 1 dan 2, anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi dengan penghayatan dan dikeluarkan melalui ekspresi.
.
Tips :
- Latih cara menyanyikan lagu sesuai dengan karakter lagu, misalnya: Lagu/aransemen yang riang dinyanyikan dengan lincah dan riang. – Perhatikan pada aransemen yang terdapat tanda perubahan tempo, misalnya : Accelerando, rittardando, A- tempo dll., agar dinyanyikan dengan tepat sehingga mendukung ekspresi.
- Tidak semua anggota dapat bernyanyi dengan ekspresi. Tempatkan anggota pada posisi central dan banjar terluar (samping kiri/kanan), karena posisi ini mempengaruhi penampilan secara keseluruhan.
.
Pembagian Kelompok Suara
.
Paduan suara umumnya terdiri dari 4 kelompok suara yaitu Sopran, Alto, Tenor dan Bass. Beberapa arransemen ada pula yang membagi Sopran, Meso, Alto, Tenor, Bariton dan Bass. Untuk mendapatkan balance yang baik, perlu pembagian yang tepat untuk masing-masing kelompok. Tips:
- Kelompokan anggota berdasarkan Range/ambitus suara, jangan paksakan penyanyi Alto bernyanyi dikelompok sopran dengan alasan karena kekurangan anggota sopran, demikian juga kelompok yang lainnya.
- Komposisi SATB (sopran, alto, tenor, bass) yang Ideal adalah 3:2:2:3., namun demikian pedoman di atas dapat berubah dengan pertimbangan potensi Power penyanyi yang ada.
Program Latihan
.
Ada peribahasa “Seberangilah sungai dari tempat yang dangkal” artinya mulailah segala sesuatu dari yang mudah dahulu. Artinya dalam membuat program latihan harus bertahap dari yang mudah dahulu.
.
Tips :
- Selesaikanlah dahulu level-1 baru kemudian mulai level-2, dst. Contoh : jangan mengajarkan materi level-2 kalau anggota belum semuanya lulus level-1, karena akan sia-sia akibat terpecahnya konsentrasi.
- Kelompok paduan suara ibarat rangkaian gerbong kereta api. Jika salah satu gerbong tersendat maka gerbong yang lain kecepatanya terpaksa ikut melambat, menyesuaikan kecepatan gerbong yang tersendat tadi. Perbaiki gerbong (baca : kelompok suara) yang lemah dahulu, baru kelompok gerbong lainnya.
- Awali latihan dengan vokalisi terlebih dahulu, sesuai dengan karakter lagu yang akan dinyanyikan. Jika lagu banyak menggunakan stacato, perbanyak vokalisi stacato, jika lagu banyak nada panjang, perbanyak vokalisi nada panjang.
- Tekankan anggota untuk membaca not, jangan menghafal not, karena kemampuan membaca sangat diperlukan dalam PS. Setelah anggota dapat menyanyikan notasi dengan benar tekankan untuk menghafal syair.
Dirigen
.
Dirigen dalam Paduan Suara sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penampilan Paduan Suara. Idealnya Dirigen Paduan Suara merangkap pelatih sejak awal program latihan dilaksanakan, agar secara emosional akan terjalin komunikasi. Namun karena keterbatasan personel di TNI AL yang bisa memimpin Paduan Suara, seringkali Dirigen ditunjuk berdasarkan senioritas, atau dari sukarelawan yang memberanikan diri karena tidak ada yang mau menjadi dirigen. Sebaiknya hal ini dihindari.
.
Tips:
- Pilihlah Dirigen yang mempunyai wawasan PS lebih daripada anggota Paduan Suara lainnya, jangan berdasarkan senioritas saja.
- Fungsi Dirigen memadukan Suara dari anggotanya sehingga menjadi satu komposisi yang padu dan harmonis. Untuk itu Dirigen harus menguasai materi dengan baik dan benar, sebelum ia memadukan (memimpin) kelompok Paduan Suaranya.
- Dirigen jangan memulai aba-aba jika belum seluruh mata anggota memperhatikan Dirigen, karena kontak mata sangat penting untuk menjalin komunikasi antara Dirigen dan anggota Paduan Suara.
.
Demikianlah secara singkat Tips berlatih Paduan Suara, semoga dapat bermanfaat.
.
“Keberhasilan adalah buah dari latihan, namun tanpa disiplin, latihan tidak menghasilkan apa-apa”.
.
Selamat berlatih . . ..©
.
Sumber : Kapten Laut (KH) Albert AFR, S
MAJALAH CAKRAWALA TNI – AL
.
Pembinaan Paduan Suara pada umumnya bersifat temporer, artinya hanya dibentuk jika ada event yang membutuhkan dan menyewa pelatih dari luar dengan biaya yang relatif mahal. Padahal bila kita memahami trik/teknik latihan Paduan Suara sebenarnya tidak terlalu sulit dan bisa kita kerjakan sendiri. Yang penting kita bisa membuat program latihan yang baik, tentunya dengan sarana/tempat latihan yang representatif. KLASIFIKASI PADUAN SUARA
.
Penulis megklasifikasikan Paduan Suara menjadi 3 (tiga) level, yaitu:
.
Level – 1 (Penguasaan Materi)
.
Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan notasi yang tertulis pada partitur.
.
Tips :
- Nyanyikan panjang pendek not sesuai nilai not pada partitur.
- Nyanyikan tinggi rendah nada sesuai dengan interval nada yang tertulis di partitur.
- Tekankan anggota untuk menghafal syairnya.
.
Level – 2 (Interprestasi)
.
Kriteria : Anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi sesuai dengan interprestasi lagu yang diinginkan oleh komponis maupun aranger lagu tersebut.
.
Tips :
- Latih keras/lembut suara sesuai dengan tanda dinamik pada partitur. Kalau tidak tercantum pada partitur, dinamik disesuaikan dengan makna syair atau karakter alur melody.
- Latih Artikulasi (pengucapan) syair agar terdengar jelas. Misalnya pengucapan konsonan “r”, “s”, “ng”, serta vokal a, i, u, e, o, sehingga terdengar perbedaannya.
- Perhatikan Intonasi (penekanan) suku kata yang sesuai dengan Birama lagu.
- Perhatikan Frasering (pengkalimatan) agar sesuai dengan kalimat yang benar. Ini dapat dicapai jika dilaksanakan dengan teknik pernafasan yang baik.
- Lakukan pemanasan (vokalisi) yang cukup sebelum pelaksanaan latihan dimulai agar diperoleh Timbre (warna suara) yang menyatu, sehingga tidak ada suara yang menonjol sendiri.
Level – 3 (Ekspresi)
.
Kriteria : Setelah melalui tahap level 1 dan 2, anggota Paduan Suara mampu menyanyikan lagu/materi dengan penghayatan dan dikeluarkan melalui ekspresi.
.
Tips :
- Latih cara menyanyikan lagu sesuai dengan karakter lagu, misalnya: Lagu/aransemen yang riang dinyanyikan dengan lincah dan riang. – Perhatikan pada aransemen yang terdapat tanda perubahan tempo, misalnya : Accelerando, rittardando, A- tempo dll., agar dinyanyikan dengan tepat sehingga mendukung ekspresi.
- Tidak semua anggota dapat bernyanyi dengan ekspresi. Tempatkan anggota pada posisi central dan banjar terluar (samping kiri/kanan), karena posisi ini mempengaruhi penampilan secara keseluruhan.
.
Pembagian Kelompok Suara
.
Paduan suara umumnya terdiri dari 4 kelompok suara yaitu Sopran, Alto, Tenor dan Bass. Beberapa arransemen ada pula yang membagi Sopran, Meso, Alto, Tenor, Bariton dan Bass. Untuk mendapatkan balance yang baik, perlu pembagian yang tepat untuk masing-masing kelompok. Tips:
- Kelompokan anggota berdasarkan Range/ambitus suara, jangan paksakan penyanyi Alto bernyanyi dikelompok sopran dengan alasan karena kekurangan anggota sopran, demikian juga kelompok yang lainnya.
- Komposisi SATB (sopran, alto, tenor, bass) yang Ideal adalah 3:2:2:3., namun demikian pedoman di atas dapat berubah dengan pertimbangan potensi Power penyanyi yang ada.
Program Latihan
.
Ada peribahasa “Seberangilah sungai dari tempat yang dangkal” artinya mulailah segala sesuatu dari yang mudah dahulu. Artinya dalam membuat program latihan harus bertahap dari yang mudah dahulu.
.
Tips :
- Selesaikanlah dahulu level-1 baru kemudian mulai level-2, dst. Contoh : jangan mengajarkan materi level-2 kalau anggota belum semuanya lulus level-1, karena akan sia-sia akibat terpecahnya konsentrasi.
- Kelompok paduan suara ibarat rangkaian gerbong kereta api. Jika salah satu gerbong tersendat maka gerbong yang lain kecepatanya terpaksa ikut melambat, menyesuaikan kecepatan gerbong yang tersendat tadi. Perbaiki gerbong (baca : kelompok suara) yang lemah dahulu, baru kelompok gerbong lainnya.
- Awali latihan dengan vokalisi terlebih dahulu, sesuai dengan karakter lagu yang akan dinyanyikan. Jika lagu banyak menggunakan stacato, perbanyak vokalisi stacato, jika lagu banyak nada panjang, perbanyak vokalisi nada panjang.
- Tekankan anggota untuk membaca not, jangan menghafal not, karena kemampuan membaca sangat diperlukan dalam PS. Setelah anggota dapat menyanyikan notasi dengan benar tekankan untuk menghafal syair.
Dirigen
.
Dirigen dalam Paduan Suara sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penampilan Paduan Suara. Idealnya Dirigen Paduan Suara merangkap pelatih sejak awal program latihan dilaksanakan, agar secara emosional akan terjalin komunikasi. Namun karena keterbatasan personel di TNI AL yang bisa memimpin Paduan Suara, seringkali Dirigen ditunjuk berdasarkan senioritas, atau dari sukarelawan yang memberanikan diri karena tidak ada yang mau menjadi dirigen. Sebaiknya hal ini dihindari.
.
Tips:
- Pilihlah Dirigen yang mempunyai wawasan PS lebih daripada anggota Paduan Suara lainnya, jangan berdasarkan senioritas saja.
- Fungsi Dirigen memadukan Suara dari anggotanya sehingga menjadi satu komposisi yang padu dan harmonis. Untuk itu Dirigen harus menguasai materi dengan baik dan benar, sebelum ia memadukan (memimpin) kelompok Paduan Suaranya.
- Dirigen jangan memulai aba-aba jika belum seluruh mata anggota memperhatikan Dirigen, karena kontak mata sangat penting untuk menjalin komunikasi antara Dirigen dan anggota Paduan Suara.
.
Demikianlah secara singkat Tips berlatih Paduan Suara, semoga dapat bermanfaat.
.
“Keberhasilan adalah buah dari latihan, namun tanpa disiplin, latihan tidak menghasilkan apa-apa”.
.
Selamat berlatih . . ..©
.
Sumber : Kapten Laut (KH) Albert AFR, S
MAJALAH CAKRAWALA TNI – AL
Malang Kembali ke-7
MALANG, KOMPAS.com — Festival Malang Kembali,
kegiatan tahunan sejenis penyelenggaraan acara wisata kota, kembali
dilaksanakan di Malang, Jawa Timur. Festival yang telah memasuki tahun
ketujuh ini akan berlangsung pada 24-27 Mei 2012.
Koordinator dan penggagas Festival Malang Kembali VII (FMK VII), Dwi Cahyono yang juga Ketua Dewan Kesenian Malang (DKM), menjelaskan bahwa FMK adalah sebuah arkeologi kemasyarakatan, saat masyarakat berusaha menelusuri kembali rekaman sejarah Malang dan kemudian dibagi dan dinikmati kembali bersama masyarakat luas.
"Jika akhirnya menjadi peristiwa pariwisata, silakan saja. Demikian juga jika akhirnya juga menjadi arena penjualan benda-benda komersial, meski hal ini tak direncanakan, tak bisa dilarang. Namun, hal-hal itu bisa dilaksanakan di sekeliling arena FMK," kata Dwi, Rabu (23/5/2012) di Malang.
FMK belum berubah dari rencana awalnya saat kali pertama digagas oleh komunitas kajian budaya di Malang, tujuh tahun lalu, bahwa FMK hendak mengenang kembali keutuhan dan suasana kekeluargaan sebuah masyarakat. "Kita pernah mengalami masa indah, ketika setiap etnis bisa bergaul sesamanya tanpa ketegangan, tanpa perasaan khawatir, dan tanpa stereotipe atau prasangka. Terbukti, saat FMK berlangsung bertahun-tahun ini, perbedaan sosial lantas luruh," kata Dwi.
Kegiatan FMK menutup satu kawasan cagar budaya di Jalan Ijen, Kota Malang, sepanjang dua kilometer, untuk penyelenggaraan berbagai acara budaya, seperti festival jajanan tradisional, mainan tradisional seperti gobak sodor, gasing, egrang, pagelaran, pagelaran teater dan tari tradisional seperti ludruk dan tari topeng, serta musik keroncong. Ada pula paparan multimedia sejarah-sejarah kawasan kuno di Malang, sepertin Klojen yang berasal dari kata kalojian, atau lokasi loji, rumah besar Eropa (Belanda).
Ada 13 situs pameran sejarah kawasan Malang kuno yang disiapkan, dan ada juga pameran kendaraan kuno, termasuk mobil kenegaraan Presiden Soekarno, hingga peragaan koleksi batik, dan banyak lagi. Pada tahun-tahun sebelumnya, acara ini telah berkembang sebagai kegiatan yang mendatangkan wisatawan mancanegara, dan telah pula menjadi jadwal turisme yang dijual ke pasar wisata dunia.
Kegiatan Malang Kembali VII meroepakan event ke -7 setelah Malang kembali 1 s/d 6 jang tijap tahoen diadakan. Dalam event ini atmosfer jang disoegoehkan adalah atmosfer tempo doeloe, moelai dari setting lokasi, dekorasi tiap panggung, dekorasi stand sampai dengan kostoem pengoendjoeng, semoeanja diboeat mendekati soesana tempo doeloe. Di sini pengoenjoeng dapat menikmati berbagai soegoehan antara lain panggoeng pertoendjoekan kesenian tradisional, lomba-lomba dan stand-stand jang mendjoewal makanan, minoeman dan sooevenir bernoeansa tempo doeloe.
sumber : inggil.org
Koordinator dan penggagas Festival Malang Kembali VII (FMK VII), Dwi Cahyono yang juga Ketua Dewan Kesenian Malang (DKM), menjelaskan bahwa FMK adalah sebuah arkeologi kemasyarakatan, saat masyarakat berusaha menelusuri kembali rekaman sejarah Malang dan kemudian dibagi dan dinikmati kembali bersama masyarakat luas.
"Jika akhirnya menjadi peristiwa pariwisata, silakan saja. Demikian juga jika akhirnya juga menjadi arena penjualan benda-benda komersial, meski hal ini tak direncanakan, tak bisa dilarang. Namun, hal-hal itu bisa dilaksanakan di sekeliling arena FMK," kata Dwi, Rabu (23/5/2012) di Malang.
FMK belum berubah dari rencana awalnya saat kali pertama digagas oleh komunitas kajian budaya di Malang, tujuh tahun lalu, bahwa FMK hendak mengenang kembali keutuhan dan suasana kekeluargaan sebuah masyarakat. "Kita pernah mengalami masa indah, ketika setiap etnis bisa bergaul sesamanya tanpa ketegangan, tanpa perasaan khawatir, dan tanpa stereotipe atau prasangka. Terbukti, saat FMK berlangsung bertahun-tahun ini, perbedaan sosial lantas luruh," kata Dwi.
Kegiatan FMK menutup satu kawasan cagar budaya di Jalan Ijen, Kota Malang, sepanjang dua kilometer, untuk penyelenggaraan berbagai acara budaya, seperti festival jajanan tradisional, mainan tradisional seperti gobak sodor, gasing, egrang, pagelaran, pagelaran teater dan tari tradisional seperti ludruk dan tari topeng, serta musik keroncong. Ada pula paparan multimedia sejarah-sejarah kawasan kuno di Malang, sepertin Klojen yang berasal dari kata kalojian, atau lokasi loji, rumah besar Eropa (Belanda).
Ada 13 situs pameran sejarah kawasan Malang kuno yang disiapkan, dan ada juga pameran kendaraan kuno, termasuk mobil kenegaraan Presiden Soekarno, hingga peragaan koleksi batik, dan banyak lagi. Pada tahun-tahun sebelumnya, acara ini telah berkembang sebagai kegiatan yang mendatangkan wisatawan mancanegara, dan telah pula menjadi jadwal turisme yang dijual ke pasar wisata dunia.
Festival Malang Kembali 2012 ( Malang Tempoe Doeloe )
Malang kembali meroepakan seboeah arkeologi poeblic jaitoe arkeologi oentoek masjarakat (Noerwidi. 2006) jang berarti memboewat seboeah poeblikasi dan menjebarloeaskan hasil-hasil penelitiannja sehingga masjarakat dapat merasakan manfaat dari hasil penelitian beroepa dokoementasi baik beroepa aoedio, visoeal dan verbal. Di sini, program sosialisasi hasil dari penelitian sedjarah Malang kepada masjarakat oemoem dalam bentoek atjara boedaja dengan djoedoel Malang Kembali, Festival Tempo Doeloe, Festival Sejarah, Seni Boedaja jang di dalamnja berisi serangkaian kegiatan jang meroepakan rekonstroeksi kehidoepan masjarakat Malang pada suatoe waktoe tertentoe.Kegiatan Malang Kembali VII meroepakan event ke -7 setelah Malang kembali 1 s/d 6 jang tijap tahoen diadakan. Dalam event ini atmosfer jang disoegoehkan adalah atmosfer tempo doeloe, moelai dari setting lokasi, dekorasi tiap panggung, dekorasi stand sampai dengan kostoem pengoendjoeng, semoeanja diboeat mendekati soesana tempo doeloe. Di sini pengoenjoeng dapat menikmati berbagai soegoehan antara lain panggoeng pertoendjoekan kesenian tradisional, lomba-lomba dan stand-stand jang mendjoewal makanan, minoeman dan sooevenir bernoeansa tempo doeloe.
sumber : inggil.org
Subscribe to:
Posts (Atom)
Sosialisasi Akademi Komunitas Negeri Prabumulih
A kademi Komunitas Prabumulih menampakkan geliat perkembangannya, terlihat antara lain dari minat masyarakat terhadap akn pra...
-
Bahasa Bunga setiap keindahan di alam ini ternyata memiliki arti , bahkan bunga memiliki arti masing - masing. Nama bunga melambangkan arti ...
-
PENDAHULUAN Menjadi seorang Master of Ceremony (MC) tidaklah segampang yang diduga orang, karena apapun bentuk acara yang dirancang dan dise...