Wawancara kerja selalu menjadi momok yang menegangkan bagi calon karyawan. Pertanyaan sulit serta dilematis yang seringkali dihadapi saat wawancara kerja biasanya mengenai diri sendiri, alasan keluar dari kantor yang lama, pertanyaan mengenai kantor yang lama, serta jumlah gaji yang diminta.
Baiklah kita mulai saja tips wawancara kerja lengkap untuk melengkapi Tips Membuat Surat Lamaran Kerja dan Koleksi Contoh Surat Lamaran Kerja.
Strategi Sukses Wawancara Kerja
- Mempersiapkan Pelamar mencari kerja susah payah, namun saat panggilan wawancara datang, mereka tidak menyiapkannya secara matang. Kesempatan yang ada belum tentu datang dua kali. Suksesnya wawancara kerja tergantung dari persiapan pelamar kerja. Cari tahu segala hal tentang perusahaan yang memanggil Anda wawancara. Melalui web, majalah bisnis atau dari teman yang bekerja di perusahaan tersebut, dengan begitu Anda mengetahu visi misi, budaya kerja dan kriteria seperti apa yang dicari oleh perusahaan.
- Memiliki tujuan dan kelebihan yang jelas Ketahuilah tujuan dan kelebihan Anda. Serta siapkan diri untuk menjelaskan semua kelebihan Anda kepada pewawancara. Jelaskan contoh spesifik perubahan yang akan terjadi bila Anda menjalani jabatan yang ditawarkan.
- Jangan berbicara terlalu banyak Jika Anda tidak jelas tentang pertanyaan oleh si pewawancara kerja, jangan berbicara terlalu banyak. Hal ini membuat si pewawancara bisa terus 'menyerang' dengan pertanyaan rumit lainnya.
- Buat citra diri Anda memiliki sekitar 30 detik untuk membuat kesan pertama. Kesan pertama di dapat dari penampilan Anda. Gunakanlah setelan pakaian kerja yang sopan dengan warna-warna netral. Pastikan juga sepatu Anda bersih. Memiliki portfolio, pulpen dan notes. Datanglah minimal 15 menit sebelum wawancara untuk merapikan rambut dan make-up Anda. Sehingga kesan pertama yang baik bisa segera dibentuk.
- Follow-up Setelah wawancara, segera tulis email ke perusahaan tersebut yang isinya ucapan terima kasih telah diberi kesemapatan untuk bisa interview. Cara ini bisa membuat Anda lebih diingat dan lebih dipertimbangkan untuk lanjut ke fase selanjutnya.
- Jika Anda tidak mengetahui busana apa yang biasanya dipakai oleh para karyawan di tempat Anda melamar, jangan takut untuk menelpon resepsionis calon kantor Anda tersebut. Hal ini membantu mengurangi risiko salah kostum.
- Perhatikan lokasi kantor tempat Anda wawancara. Jika lokasi kantor tersebut berada dalam pertokoan atau rukan (rumah kantor) Anda bisa mengenakan busana yang sedikit santai. Tetapi bila kantor tersebut berada dalam gedung atau kawasan bisnis, sebaiknya kenakan stelan lebih resmi.
- Untuk wanita, jangan pernah berpikir untuk mengenakan rok mini atau rok yang terlalu ketat. Tampilan feminin namun formal bisa Anda nyatakan dengan mengenakan rok pensil yang berpotongan sebetis. Pilih rok berbahan nylon agar memudahkan Anda beraktifitas.
- Sebelum dipakai, periksa kembali pakaian Anda, apakah terhindar dari lubang, noda dan lecek.
- Untuk wanita, dalam urusan make-up, tidak ada yang lebih baik dari hiasan natural. Singkirkan hair spray dan aksesori Anda. Perhiasan di hidung atau gelang tumpuk ala gypsi malah memungkinkan Anda tidak mendapatkan pekerjaan impian. Lebih baik, kenakan scarf bermotif seru untuk pilihan aksesori yang tepat.
- Periksa kembali rambut, kuku dan sinar sepatu Anda. Jangan sampai sisa-sisa pewarna kuku malah membuat imej Anda berantakan.
- Taruh sejenak tas berpotongan santai seperti oversize bag, fringe dan drawstring di rumah. Kenakan tas elegan yang sederhana untuk memaksimalkan tampilan profesional Anda.
- Persiapkan diri Jangan menggantungkan urusan wawancara kerja pada faktor keberuntungan. Wawancara kerja butuh persiapan matang layaknya ujian. Persiapkan diri jawaban-jawaban untuk pertanyaan yang Anda rasa akan menyulitkan. Misalnya siapkan jawaban mengenai alasan Anda keluar dari kantor sebelumnya. Hati-hati dalam menjawab. Sebaiknya beri jawaban-jawaban yang bersifat diplomatis tanpa harus memojokkan salah satu pihak. Salah-salah memilih jawaban Anda malah dinilai sebagai orang yang suka menyebar aib perusahaan. Jawaban mengenai gaji pun harus Anda siapkan. Berapa gaji yang Anda minta serta alasannya. Jangan sampai Anda terlihat tidak percaya diri, atau malah orang yang tak tahu diri.
- Jujur Kejujuran penting saat menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit dalam wawancara kerja. Berbohong hanya akan membuat Anda kesulitan serta makin panik. Namun ingat, jujur bukan berarti Anda harus menceritakan seluruh kejelekan dari perusahaan tempat Anda bekerja seluruhnya. Tetap pilih dengan bijak jawaban Anda.
- Spesifik dan Lugas Jawab setiap pertanyaan dengan jelas, spesifik dan lugas. Jika perlu gunakan waktu jeda setelah pertanyaan untuk berpikir atau sekedar menarik nafas panjang agar lebih tenang. Dengarkan juga pertanyaan dengan baik, lalu fokus pada pertanyaan itu. Jangan beri jawaban yang terlalu melebar karena hanya akan membuat Anda terdengar bertele-tele.
- Gunakan Humor Tak ada salahnya untuk menyelipkan sedikit humor pada jawaban Anda. Selain mencairkan ketegangan, humor yang cerdas juga akan membuat Anda terlihat sebagai orang yang ramah dan menyenangkan. Namun jangan sampai Anda berlebihan sehingga bak badut yang tengah melucu.
- Latihan pernapasan Latihan pernapasan bisa Anda lakukan menjelang wawancara kerja. Ambil napas dalam-dalam, tahan beberapa detik, lalu hembuskan perlahan-lahan. Lakukan berulang-ulang dan rasakan ketegangan dan stres ikut keluar dari hembusan napas.
- Santai Malam sebelum wawancara kerja tidurlah lebih cepat untuk menghindari rasa kantuk saat wawancara kerja. Sebelum tidur, bersantailah dengan membaca komik atau novel sambil menikmati susu panas agar tidur bisa lebih nyenyak.
- Joging Cara terbaik untuk melepaskan ketegangan adalah dengan melakukan olahraga kecil. Sebelum berangkat wawancara kerja, Anda bisa melakukan jogging atau treadmill. Olahraga juga bisa membuat Anda lebih fokus saat wawancara.
- Meditasi Meditasi akan membuat Anda lebih rileks dan fokus. Duduklah di suatu tempat yang tenang, tutup mata Anda, rilekskan tubuh Anda dan fokus pada pernapasan.
- Hindari kafein Banyak orang percaya bahwa kafein dapat membantu untuk lebih santai. Tapi terlalu banyak minum kafein sebelum wawancara kerja dapat memicu perasaan cemas. Sebaiknya minum air mineral untuk membantu menghidrasi tubuh dan meningkatkan energi tubuh.
- Penampilan tidak beres Pada saat pertama kali wawancara kerja di suatu perusahaan, bagian HRD akan melihat terlebih dahulu penampilan Anda. Mau sepintar apa pun dan banyaknya keahlian yang Anda miliki, penampilan tetaplah menjadi nilai utama untuk membuat kesan pertama yang baik. Untuk itu, berbusanalah layaknya orang kantoran. Kemeja dengan warna netral, rok bermodel pensil atau celana bahan, serta sepatu jenis pumps dapat menjadi cara terbaik untuk terlihat profesional.
- Terlalu banyak berbicara tentang gaji Kesalahan yang sering terjadi adalah pelamar tidak bisa mengungkapkan apa yang ia inginkan dengan karirnya di perusahaan yang dilamar. Bukannya mengungkapkan keahlian dan tanggung jawab yang akan diemban, pelamar malah langsung membicarakan gaji. Ini dapat melemahkan kehandalan Anda jika terus menerus membicarakan tentang gaji.
- Sikap yang arogan Banyak pelamar melihat HRD tidak terlalu berguna, alasannya karena Anda langsung ingin berhadapan dengan supervisor. Padahal jika Anda ingin mendapatkan pekerjaan, HRD direkrut oleh perusahaan untuk mewawancara Anda sebelum diwawancarai oleh supervisor. Jika sikap Anda terlalu arogan dan terlihat meremehkan HRD tentu membuat Anda sulit mendapatkan pekerjaan.
- Berpikir klise Jika Anda menghafal semua jawaban untuk pertanyaan HRD, peluang Anda untuk diterima menjadi lebih kecil. Karena jika Anda menghafal dan membuat jawaban layaknya orang berpidato tentunya jawaban Anda terlihat membosankan. Anda bisa memikirkan jawaban di rumah, namun tidak perlu sampai dihafal. Hal ini dikarenakan, jika pertanyaan berbeda saat ditanyakan oleh HRD malah membuat Anda semakin grogi. Buatlah jawaban yang spontan, cepat dan kritis.
- Tidak percaya diri Perusahaan tidak mencari orang yang pemalu dan tidak memiliki ambisi. Tunjukkan rasa percaya diri pada sikap dan setiap jawaban. Jika pewawancara menanyakan pengalaman kerja Anda di tempat terdahulu, cobalah untuk tidak menggunakan kata ganti seperti 'kita' atau 'kami', fokuskan pada prestasi pribadi yang telah Anda buat.
- Tidak mengetahui tentang perusahaan yang dilamar Hal yang terakhir yang perlu Anda ketahui adalah, pastikan Anda mengetahui tentang sejarah perusahaan dan bagaimana cara kerja perusahaan. Akan tampak bodoh jika Anda tidak mengetahui berapa lama perusahaan berdiri, bisnisnya di bidang apa dan siapa pesaingnya.
No comments:
Post a Comment