Korespondensi dalam kegiatan perkantoran diartikan sebagai teknik
membuat surat dan berkomunikasi dengan surat. Sebagaimana diketahui
komunikasi yang diartikan sebagai proses penyampaian warta atau transfer
informasi dari satu pihak kepada pihak lain yang dapat dilakukan dengan
lisan, tulisan, gambar, lambang, isyarat atau tanda-tanda lain.
Cara-cara tersebut bisa digunakan secara gabungan dua atau lebih dari
cara yang ada.
Surat adalah kertas tertulis dalam bentuk tertentu yang digunakan
untuk menyampaikan pesan dari satu pihak kepada pihak lain. Namun
demikian kiranya perlu dicermati bahwa masa sekarang dan mungkin juga di
masa-masa yang akan datang, surat tidak selalu tertulis di kertas,
kecenderungannya bahkan kegiatan perkantoran mengarah ke proses “Paperless” istilah “Paperless” di sini tentu saja bukan berarti tidak menggunakan kertas sama sekali.
TUJUAN UMUM SURAT
Dalam setiap proses komunikasi pasti pengirim pesan atau informasi
selalu mengharap informasi yang dikirimkannya dapat sampai ke penerima
dan mengharap si penerima mengerti atau memahami. Bila dikehendak oleh
si pengirim selanjutnya diharapkan penerima akan melakukan langkah
tertentu sesuai dengan yang dikehendaki. Dengan kata lain, tujuan umum
setiap surat yang ditulis oleh pengirimnya adalah mengharap reaksi yang
timbul dari pembacanya tepat seperti yang diharapkan.
FUNGSI SURAT DINAS
Secara umum fungsi surat adalah sebagaimana tercermin dalam rumusan
pengertiannya yaitu sebagai alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan
pesan atau informasi. Akan tetapi secara khusus fungsi surat dapat
disebut sebagai berikut :
1. Sebagai duta atau wakil penulis untuk berhadapan dengan lawan
bicaranya. oleh karena itu, isi surat merupakan gambaran mentalitas
pengirimnya.
2. Sebagai alat pengingat karena surat dapat diarsipkan dan dapat dilihat lagi jika diperlukan.
3. Sebagai pedoman kerja seperti surat keputusan atau surat instruksi.
4. Sebagai bukti tertulis hitam di atas putih, terutama surat-surat perjanjian.
5. Sebagai alat bukti tentang yang dikomunikasikan yang selanjutnya
sebagai bukti sejarah seperti pada surat-surat tentang perubahan dan
perkembangan suatu organisasi.
SYARAT-SYARAT SURAT YANG BAIK
Bila Anda menulis sepucuk surat, hendaknya memenuhi syarat-syarat
surat yang baik. Ibarat membuat kue harus mengikuti syarat-syaratnya
dari awal hingga akhir pembuatan, jika tidak diikuti susunannya atau
melebihi kadar yang ditentukan maka kue tersebut tidak akan enak
dimakan. Apalagi bila Anda menulis surat organisasi. Surat organisasi,
sebagai sarana komunikasi tertulis, sebaiknya menggunakan format yang
menarik, tidak terlalu panjang, serta memakai bahasa yang jelas, padat
dan ladzim dibaca. Format Surat dikatakan menarik jika letak
bagian-bagian surat teratur sesuai dengan ketentuan. Bagian-bagian surat
organisasi tidak ditempatkan sesenaknya menurut keinginan penulis.
selanjutnya surat organisasi diusahakan tidak terlalu panjang karena
surat yang panjang dan bertele-tele akan menjemukan. Kemudian bahasa
surat organisasi dikatakan jelas jika maksudnya mudah ditangkap,
dinyatakan secara tegas, serta tanda-tanda baca digunakan dengan tepat.
bahasa surat dikatakan pada jika langsung mengungkapkan pokok pikiran
yang ingin disampaikan tanpa basa basi dan tanpa berbunga-bunga.
BAGIAN-BAGIAN SURAT
Salah satu hal yang ikut menentukan baik atau kurang baiknya suatu
surat adalah formatnya. Yang dimaksud dengan format surat organisasi
adalah tata letak atau posisi bagian-bagian surat organisasi. salah satu
pembagian misalnya dengan menyebutkan : bagian kepala, bagian tubuh dan
kaki surat antara lain :
1. Kepala surat
2. Tanggal surat
3. Nomor surat
4. Sifat surat
5. Lampiran
6. Hal atau perihal
7. Alamat dalam
8. Kalimat pembuka
9. Isi surat
10. Kalimat penutup
11. Nama Ketua dan nama yang bersangkutan
12. Nama dan tanda tangan
13. Tembusan dan Initialnya
BENTUK-BENTUK SURAT
Dalam keputusan MENPAN No. 71 tahun 1993 bahwa bentuk-bentuk surat di lingkungan organisasi atau perusahaan niaga antara lain :
1. Format Balok/Lurus Penuh (Full Block Style)
2. Format Balok yang diubah (Modified Block Style)
3. Format Setengah Balok (Semi Block Style)
4. Format Sederhana (Simplified)
5. Format Inden atau Bentuk Lekuk (Indented Style)
6. Format Paragraf Menggantung (Hanging Paragraf)
Sumber : :Link
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Sosialisasi Akademi Komunitas Negeri Prabumulih
A kademi Komunitas Prabumulih menampakkan geliat perkembangannya, terlihat antara lain dari minat masyarakat terhadap akn pra...
-
Bahasa Bunga setiap keindahan di alam ini ternyata memiliki arti , bahkan bunga memiliki arti masing - masing. Nama bunga melambangkan arti ...
-
PENDAHULUAN Menjadi seorang Master of Ceremony (MC) tidaklah segampang yang diduga orang, karena apapun bentuk acara yang dirancang dan dise...
No comments:
Post a Comment